CNN Indonesia
Minggu, 23 Mar 2025 18:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan pada hari Minggu (23/3) bahwa pasukan Israel telah mengepung dan menghalangi beberapa ambulansnya di daerah yang menjadi sasaran serangan udara di kota Rafah, Gaza selatan.
Bukan hanya itu, pasukan Negeri Zionis tersebut juga melukai banyak paramedis dari Bulan Sabit Merah.
"Pasukan pendudukan mengepung beberapa ambulans Bulan Sabit Merah Palestina saat mereka menanggapi serangan di daerah Al-Hashashin di Rafah," kata masyarakat Bulan Sabit Merah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan dalam pernyataan itu bahwa beberapa tim medis darurat telah terluka, tanpa menyebutkan jumlah korban atau tingkat keparahan luka mereka akibat tindakan pasukan Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina juga mencatat bahwa "kontak telah hilang dengan tim, yang telah terjebak selama beberapa jam."
Sejak dimulainya serangan militernya di Gaza, Israel telah berulang kali menargetkan fasilitas perawatan kesehatan, ambulans, dan tenaga medis, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza.
Lebih dari 700 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka dalam serangan udara mendadak oleh Israel di Gaza sejak Selasa, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari lalu.
Hampir 50.000 warga Palestina telah tewas, akibat genosida Israel, sebagian besar korban wanita dan anak-anak, dan lebih dari 113.000 lainnya terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.
(wiw)