Penampakan Sungai Berubah Jadi 'Darah' di Kota Metropolitan Argentina

2 months ago 28

CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

07 February 2025 10:00

Kondisi air yang berwarna merah pada aliran sungai di kawasan metropolitan Buenos Aires, Argentina, Kamis (6/2/2025). (REUTERS/Agustin Marcarian)

Foto udara menunjukkan kondisi air yang berwarna merah pada aliran sungai di kawasan metropolitan Buenos Aires, Argentina, Kamis (6/2/2025). (REUTERS/Agustin Marcarian)

Kondisi air yang berwarna merah pada aliran sungai di kawasan metropolitan Buenos Aires, Argentina, Kamis (6/2/2025). (REUTERS/Agustin Marcarian)

Aliran sungai yang berubah menjadi warna merah itu menimbulkan kekhawatiran bagi warga lokal setempat. (REUTERS/Agustin Marcarian)

Kondisi air yang berwarna merah pada aliran sungai di kawasan metropolitan Buenos Aires, Argentina, Kamis (6/2/2025). (REUTERS/Agustin Marcarian)

Dikutip dari Reuters, pihak berwenang telah mengambil sampel air dari sungai tersebut yang mengalir ke Rio de la Plata dan berbatasan dengan cagar ekologi untuk mengetahui penyebab perubahan warna tersebut. (REUTERS/Agustin Marcarian)

Kondisi air yang berwarna merah pada aliran sungai di kawasan metropolitan Buenos Aires, Argentina, Kamis (6/2/2025). (REUTERS/Agustin Marcarian)

Selain berwarna merah, serpihan batang pohon, lumpur dan sampah juga terlihat pada aliran sungai tersebut. (REUTERS/Agustin Marcarian)

Kondisi air yang berwarna merah pada aliran sungai di kawasan metropolitan Buenos Aires, Argentina, Kamis (6/2/2025). (REUTERS/Agustin Marcarian)

Warga berspekulasi bahwa warna merah tersebut mungkin disebabkan oleh kontaminasi anilin atau limbah kimia dari depo terdekat. (REUTERS/Agustin Marcarian)

Kondisi air yang berwarna merah pada aliran sungai di kawasan metropolitan Buenos Aires, Argentina, Kamis (6/2/2025). (REUTERS/Agustin Marcarian)

Sementara Pemerintah kota, bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Buenos Aires mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan, dan laporan awal menunjukkan bahwa zat tersebut mungkin tidak beracun. (REUTERS/Agustin Marcarian)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|