Jakarta, CNBC Indonesia - Para peneliti di China membuat tikus dengan dua induk jantan. Hasilnya bayi tikus tersebut berhasil bertahan hingga dewasa.
Sebenarnya penelitian ini bukanlah yang pertama. Tim peneliti Jepang pernah melakukannya pada 2023 lalu.
Saat itu tim peneliti mengubah sel kulit tikus jantan dewasa menjadi sel induk untuk menumbuhkan sel telur. Mereka berhasil membuat masing-masing sel membawa dua kromosom X, yakni pasangan kromosom yang ada pada betina.
Hasil sel tersebut dibuahi dari sperma tikus jantan. Pada akhirnya berhasil menghasilkan gen hanya dari sel tikus jantan saja.
Penelitian dari China menggunakan pendekatan yang berbeda. Mereka mengambil DNA dari sel telur belum matang atau oosit dari tikus betina.
Berikutnya mereka memasukkan sperma ke dalam sel telur untuk menumbuhkan sel punca unik seperti pada embrio. Kemudian hasilnya bersama dengan sperma dari tikus jantan disuntikkan ke dalam sel telur kedua dan menghasilkan anak tikus dari dua jantan, dikutip dari Live Science, Senin (3/1/2025).
Penelitian ini mengubah aktivitas gen pencetak (imprinting genes), yang biasanya diturunkan dua salinan dari induk betina dan jantan. Namun penelitian terbaru hanya membutuhkan satu saja untuk bekerja, yang dikenal sebagai pencetakan genomik atau genomic imprinting.
Namun ini bukan tanpa masalah. Karena ada banyaknya gen paternal yang aktif dan tidak ada gen maternal yang mengimbanginya.
Penulis utama dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, Zhi kun Li menjelaskan dia dan timnya hanya mengubah tujuh titik pusat pencetakan saja sebelumnya. Hasilnya janin berhasil melewati masa kehamilan, namun memiliki kelainan seperti hernia hingga organ yang membesar dan berakhir mati.
Berikutnya mereka melakukan 18 modifikasi, hasilnya tikus bisa sampai dewasa namun membutuhkan susu. Sementara 19 perubahan bermasalah pada pertumbuhan plasenta namun tetap baik setelah lahir.
Terakhir dengan total 20 perubahan, para peneliti bisa memecahkan masalah yang ada termasuk terkait plasenta.
"Pendekatan kami menyasar pada gen yang dicetak dan diduga berperan ada hambatan reproduksi bi-paternal," jelas Zhi Kun Li.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS Siapkan Dana Kekayaan Negara untuk Akuisisi TikTok
Next Article Pungut Batu Dikira Emas Ternyata Harta Karun Langka