Perang Dagang II AS China Makin Panas, Xi Jinping 'Tampar' Trump Lagi

1 month ago 18

Jakarta, CNBC IndonesiaChina mengajukan keluhan secara resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Ini ditujukan ke perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengenakan tarif baru hingga 10% ke impor China.

'Tamparan' baru pemerintah Presiden Xi Jinping ke Trump juga dilakukan setelah AS membatalkan pengecualian bea masuk atas paket-paket pos yang bernilai rendah. Selasa layanan pos AS (USPS) sempat mengumumkan menangguhkan paket-paket asal China dan Hong Kong namun kemudian mengizinkannya masuk kembali tapi dengan tarif baru dan penghapusa de-minimis.

China menyebut tindakan itu adalah hal yang "proteksionistis". Selain itu, hal tersebut melanggar aturan WTO.

Sebelumnya AS menyinyalir tarif dilakukan untuk membendung aliran narkotika fentanil ke dalam negerinya. Namun China telah menegaskan masalah narkotika tersebut adalah internal AS karena China memiliki hukuman yang sangat keras soal obat-obatan terlarang.

"China berpendapat dalam dokumen tersebut bahwa bea baru Trump yang ditujukan untuk menghentikan aliran opioid fentanil dan bahan kimia prekursornya ke AS diberlakukan atas dasar tuduhan yang tidak berdasar dan salah mengenai Tiongkok," muat Reuters, dikutip Jumat (7/2/2025).

Permintaan konsultasi akan menjadi awal dari proses sengketa yang dapat mengarah pada putusan bahwa bea masuk Trump melanggar aturan perdagangan atau tidak. Sebelumnya di 2020, WTO menemukan bahwa tarif China melanggar peraturan perdagangan.

Sementara itu, panggilan telepon yang diumbar Trump dengan Xi Jinping untuk membahas lebih lanjut terkait perang dagang keduanya belum terjadi. China sendiri mulai Selasa depan sudah akan menerapkan sejumlah balasan ke AS.

Kementerian Keuangan China akan mengenakan tarif 15% atas impor gas alam cair (LNG) dan batu bara AS. Pungutan 10% juga diberikan atas minyak, peralatan pertanian, dan beberapa mobil.

Kementerian Perdagangan China dan Administrasi Umum Bea Cukai juga akan mulai mengenakan kontrol ekspor atas beberapa mineral dan logam tanah jarang (rare earth) yang penting bagi industri teknologi dan dan energi hijau AS. Ini terkait logam tungsten, telurium, bismut, indium, dan molibdenum serta produk-produk terkaitnya.

Regulator antimonopoli China pun mengumumkan penyelidikan terhadap Google milik Alphabet sambil memasukkan PVH Corp, perusahaan induk untuk berbagai merek termasuk Calvin Klein. Perusahaan bioteknologi Illumina juga masuk dalam daftar perusahaan potensial yang dapat menjadi sasaran sanksi.

Truk listrik yang diimpor dari AS juga akan dikenakan tarif sebesar 10%. Ini diyakini berdampak pada Tesla, milik sekutu Trump, Elon Musk, yang telah mempromosikan truk listriknya di China.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Dagang Memanas, AS Vs China Masuki Babak Baru

Next Article Genderang "Perang" Baru AS-China Mulai, Siap-Siap Xi Jinping Murka

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|