Perang Saudara Gagal Berakhir di Sini, Jutaan Orang Terancam Petaka

7 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok pemberontak M23 yang didukung Rwanda mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari pembicaraan damai dengan pemerintah Kongo yang dijadwalkan berlangsung di ibu kota Angola, Luanda, pada Selasa (18/3/2025). Keputusan ini diambil setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap beberapa anggota M23, yang menurut kelompok tersebut telah merusak peluang dialog.

Juru bicara M23, Lawrence Kanyuka, dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pembicaraan "menjadi tidak memungkinkan" akibat sanksi tersebut. Selain itu, serangan yang masih terus dilakukan oleh militer Kongo juga menjadi alasan utama keputusan mereka untuk mundur dari pembicaraan.

"Organisasi kami tidak dapat lagi berpartisipasi dalam diskusi ini," kata Kanyuka, dilansir The Associated Press.

Sementara itu, meskipun awalnya menolak berunding dengan M23, pemerintah Kongo mengonfirmasi pada Senin bahwa mereka akan tetap menghadiri pembicaraan damai di Angola. Delegasi Kongo telah tiba di Luanda untuk menghadiri dialog tersebut, menurut juru bicara Presiden Felix Tshisekedi, Tina Salama.

M23 sendiri sebelumnya telah mengirim delegasi mereka ke Luanda, seperti yang diumumkan oleh Kanyuka melalui platform X pada Senin.

Konflik di Kongo timur semakin memburuk sejak Januari, ketika pemberontak M23 yang didukung oleh Rwanda berhasil merebut kota strategis Goma, disusul oleh Bukavu pada Februari. Angola, yang bertindak sebagai mediator, menginisiasi perundingan langsung antara Kongo dan M23 sebagai upaya menghentikan eskalasi konflik.

Namun, pembicaraan damai antara Kongo dan Rwanda sempat dibatalkan secara tiba-tiba pada Desember lalu setelah Rwanda mengajukan syarat bahwa perjanjian damai hanya dapat diteken jika Kongo terlebih dahulu berdialog langsung dengan M23. Saat itu, Presiden Tshisekedi menolak tegas tuntutan tersebut.

"Dialog dengan kelompok teroris seperti M23 adalah garis merah yang tidak akan pernah kami lewati," tegas Tshisekedi dalam pidato kepada korps diplomatik pada 18 Januari.

Krisis Kemanusiaan

M23 adalah salah satu dari sekitar 100 kelompok bersenjata yang berusaha menguasai wilayah timur Kongo yang kaya akan mineral. Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 7 juta orang mengungsi, menjadikannya salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

Menurut para ahli PBB, pemberontak M23 didukung oleh sekitar 4.000 tentara dari Rwanda. Bahkan, kelompok ini pernah mengancam akan bergerak sejauh ibu kota Kongo, Kinshasa, yang berjarak sekitar 1.575 kilometer dari wilayah mereka saat ini.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan lalu membentuk komisi untuk menyelidiki kejahatan yang dilakukan kedua belah pihak dalam konflik ini, termasuk dugaan pemerkosaan dan eksekusi tanpa pengadilan.

Pada Senin, Rwanda memutuskan hubungan diplomatik dengan Belgia dan mengusir semua diplomat Belgia dari negaranya. Langkah ini diambil sebulan setelah Brussel menangguhkan bantuan pembangunan ke Rwanda. Presiden Rwanda, Paul Kagame, menuduh Belgia berupaya menghancurkan negaranya.

Tekanan internasional terhadap Rwanda makin meningkat setelah Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap lima warga negara Rwanda, termasuk komandan pasukan khusus Rwanda yang dikerahkan di Kongo timur.

UE juga menjatuhkan sanksi terhadap empat warga Kongo, termasuk pemimpin politik M23, Bertrand Bisimwa, serta tiga anggota senior lainnya dari kelompok pemberontak tersebut.

Gasabo Gold Refinery, satu-satunya kilang emas di Rwanda, turut menjadi sasaran sanksi UE yang menuduhnya berkontribusi dalam "eksploitasi dan perdagangan sumber daya alam ilegal" dari Kongo timur.

Selain emas, wilayah tersebut juga kaya akan mineral yang digunakan dalam produksi ponsel pintar dan komputer. Menurut laporan PBB tahun lalu, M23 memperoleh sekitar 300.000 dolar per bulan dari kontrol mereka atas area pertambangan di Kongo timur.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Saudara Masih Acak-acak Negara Suriah

Next Article Video: Perang Saudara Makin Ngeri di Kongo, Warga Ramai Mengungsi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|