8000hoki Data Login website Slot Maxwin Terbaik Mudah Win Full Banyak
hoki kilat slot Data Akun situs Slots Maxwin Singapore Online Mudah Menang Setiap Hari
1000hoki.com List Platform situs Slot Gacor Philippines Terpercaya Pasti Menang Full Terus
5000hoki.com List Platform situs Slot Gacor Indonesia Terbaru Mudah Lancar Scatter Terus
7000hoki.com List Agen situs Slots Gacor Malaysia Terpercaya Sering Lancar Jackpot Terus
9000hoki Data Daftar web Slots Gacor Cambodia Terkini Gampang Lancar Jackpot Terus
Platform games Slot Maxwin Vietnam Terkini Mudah Jackpot Full Online
Idagent138 login Id Slot Anti Rungkad
Luckygaming138 Id Slot Gacor Online
Adugaming Akun Slot Anti Rungkad
kiss69 Daftar Id Slot Game
Agent188 login Id Slot Maxwin Online
Moto128 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Betplay138 Id Slot Maxwin Terbaik
Letsbet77 Akun Slot Game Terbaik
Portbet88 Slot Gacor Terbaik
Jfgaming Daftar Id Slot Maxwin Online
MasterGaming138 login Slot Game Terbaik
Adagaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Kingbet189 login Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Summer138 login Id Slot Gacor Terbaik
Evorabid77 login Id Slot Gacor Online
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua I Persatuan Dokter Jasa Asuransi (Perdokjadi), Emira E. Oepangat mengatakan bahwa pemain asuransi harus mengerti kebutuhan pasar.
Dia mengatakan, berdasarkan data BPS pada akhir 2024, sebanyak 17,1% orang Indonesia adalah orang yang sakit. Berdasarkan hal itu, seharusnya industri asuransi mengejar 80% sisanya, bukan orang yang sakit tersebut.
"Mungkin shift of mind dari ekosistem harus bisa melihat lebih sehat. Harusnya kita kejar juga yang 80% itu," ungkapdia dalam CNBC Indonesia Insurance Forum, Kamis (27/2/2025).
Sekadar informasi, Perdokjasi adalah asosiasi yang berusaha menghadapi tantangan industri kesehatan di Indonesia. Kehadiran Perdokjasi diharapkan bisa menjadijembatan antara dokter dengan asuransi.
"Butuh keselarasan antara kedokteran asuransi dan kedokteran konvensional.Kami di asuransi merasa ini nggak bisa di-cover gitu.Tapi dokter di rumah sakit bilang ini harus dibayar gitu.Nah bagaimana menjembatani inilah salah satu pemicu kenapa kami ada," rinci Emira.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Asuransi BRI Life, Aris Hartanto menyebut perusahaan asuransi, regulator, serta pelayanan kesehatan perlu membentuk ekosistem untuk mengatasi permasalahan over utilisasi. Menurut dia, over utilisasi terjadi karena adanya pemberian layanan yang tidak dibutuhkan.
"Over utilisasi ini menyenggol banyak pihak. Rumah sakit, dokter, dan farmasi. Inflasi kesehatan itu 70% itu biaya pengobatan dari alat kesehatan dan drugs. itu ada PR-nya sendiri. kami dari asuransi mungkin review dalam proses layanan itu," ungkap dia dalam kesempatan yang sama.
Diketahui over utilisasi merupakan kelebihan pembayaran biaya medis, baik dari segi layanan kesehatan maupun aspek pemberian obat-obatan di rumah sakit. Isu ini memicu biaya-biaya medis tambahan yang dibebankan pada asuransi kesehatan, sehingga pada akhirnya membuat nilai klaim membengkak.
Di samping ekosistem, lanjut Aris, diperlukan juga edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan asuransi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman dari masyarakat terhadap produk asuransi.
"Misalnya ada banyak pemahaman, saya punya asuransi tapi tidak pernah dipakai. Sayang banget. Sudah bayar mahal, sudah deh saya pakai, padahal tidak perlu. Mereka tidak sadar bahwa sebenarnya kalau mereka pakai klaim yang tidak perlu, bisa menjadi historical, dan justru menaikkan premi di tahun berikutnya," tegas Aris.
Sebagai informasi, Mercer dalam laporan Mercer Marsh Benefit (MMB) Health Trends 2024 menyebut over utilisasi bersama dengan inflasi 13% pada biaya medis di tahun 2023 bisa memicu serangkaian isu keuangan. Termasuk penyesuaian biaya-biaya oleh perusahaan asuransi dalam memaksimalkan proteksi kepada nasabah. Risiko membengkaknya biaya medis lantas menjadi perhatian masyarakat. Sebab stabilitas keuangan akan semakin terancam.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siaga Industri Perasuransian Hadapi Banyaknya Bencana-Kebakaran
Next Article Industri Asuransi Alami Isu Serius, DPR Soroti Hal Ini