Pori Tersumbat Bikin Kulit Kusam? Ini 10 Cara Mengatasinya

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah kamu mengalami masalah kulit ini: pori-pori tersumbat? Kondisi ini bukan hanya membuat kulit terlihat kusam, tapi juga bisa menimbulkan jerawat dan membuat pori tampak lebih besar.

“Ketika pori tersumbat, kulit kehilangan kilau alaminya dan teksturnya jadi tidak rata, ibarat kaca jendela yang kotor, tetap ada, tapi buram,” ujar profesor klinis dermatologi di Yale School of Medicine, Mona Gohara, dikutip dari laman Women’s Health pada Senin (22/9/2025).

Meski pori-pori terlihat besar adalah hal normal, banyak orang merasa terganggu karenanya. Apalagi, sumbatan membuat masalah itu makin parah.

Apa itu pori-pori dan mengapa bisa tersumbat?

Pori-pori adalah lubang kecil di permukaan kulit yang terhubung dengan folikel rambut dan kelenjar sebaceous (penghasil minyak alami). Sebum dari kelenjar ini penting untuk melembabkan kulit. “Tanpa pori-pori, kulit akan kering seperti tanaman tanpa air,” kata dr Gohara.

Namun, tumpukan sel kulit mati, minyak berlebih, kotoran, debu, hingga produk makeup yang bersifat komedogenik (seperti minyak kelapa atau lanolin) bisa menyumbat pori. Jika bercampur dengan bakteri kulit, terbentuklah komedo, jerawat, hingga peradangan.

Kabar baiknya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan pori-pori sekaligus mencegah jerawat. Berikut ini penjelasannya:

1. Gunakan salicylic acid (BHA)

Salicylic acid termasuk dalam kelompok beta hydroxy acid (BHA) yang larut dalam minyak sehingga mampu menembus pori-pori dan melarutkan sumbatan yang terbentuk dari minyak berlebih dan sel kulit mati. Bahan ini juga bekerja sebagai eksfoliator lembut yang membantu mempercepat pergantian sel kulit.

Kamu bisa menemukannya dalam berbagai produk, seperti pembersih wajah, toner, serum, hingga peeling mingguan. Jika digunakan secara rutin, kulit akan terlihat lebih bersih, segar, dan jerawat berkurang.

2. Gunakan masker charcoal atau clay sepekan sekali

Masker clay terbukti efektif dalam menyerap minyak berlebih serta kotoran yang menempel di permukaan kulit. Sedangkan charcoal atau arang aktif diyakini mampu menarik partikel-partikel kecil dari dalam pori, memberikan efek detoksifikasi pada kulit. Walaupun hasilnya bersifat sementara, pemakaian rutin bisa membantu menjaga kulit tetap bersih dan bebas kilap. Pastikan untuk tidak terlalu sering menggunakannya agar kulit tidak menjadi kering atau iritasi.

3. Gunakan comedone extractor

Comedone extractor adalah alat kecil berbentuk logam yang dirancang khusus untuk mengangkat komedo, baik blackhead maupun whitehead, dari dalam pori. Alat ini dianggap lebih higienis dibandingkan memencet dengan tangan karena meminimalisasi risiko menyebarnya bakteri.

Namun, penggunaannya harus hati-hati agar tidak menimbulkan luka atau iritasi pada kulit. Jangan lupa untuk selalu mensterilkan alat ini dengan alkohol sebelum dan sesudah pemakaian.

4. Gunakan retinol secara rutin

Retinol adalah turunan vitamin A yang dikenal ampuh dalam memperbaiki tekstur kulit dan merangsang produksi kolagen. Dengan kolagen yang cukup, kulit akan tampak lebih kencang, elastis, dan pori-pori terlihat lebih kecil. Retinol juga membantu mencegah penyumbatan pori dengan meningkatkan regenerasi sel kulit. Pemakaian harus bertahap, misalnya 2–3 kali sepekan di awal, untuk mencegah iritasi dan kemerahan.

5. Coba strip pembersih komedo

Strip pembersih komedo bekerja dengan cara menempel kuat pada minyak dan kotoran di permukaan pori, lalu menariknya keluar saat dilepas. Hasilnya memang instan karena komedo langsung terlihat menempel pada strip setelah pemakaian. Meski begitu, efeknya hanya sementara sehingga tetap diperlukan perawatan tambahan untuk mencegah komedo muncul kembali. Gunakan secukupnya agar kulit tidak menjadi iritasi atau kering.

6. Pertimbangkan facial atau prosedur klinis

Jika masalah pori-pori tersumbat sudah cukup parah, facial profesional bisa menjadi pilihan yang efektif. Prosedur seperti hydrafacial atau mikrodermabrasi dapat membersihkan pori lebih dalam dibandingkan perawatan rumahan. Selain itu, perawatan klinis dilakukan oleh tenaga ahli sehingga risikonya lebih kecil. Hasil yang diperoleh juga biasanya lebih tahan lama, terutama jika dipadukan dengan skincare harian yang tepat.

7. Microneedling

Microneedling adalah prosedur kecantikan dengan menggunakan jarum-jarum mikro untuk merangsang produksi kolagen baru. Kolagen yang terbentuk membantu memperbaiki tekstur kulit, membuat kulit lebih kencang, dan menyamarkan pori-pori. Selain itu, microneedling juga meningkatkan penyerapan produk skincare sehingga manfaatnya lebih optimal. Meski cukup efektif, prosedur ini sebaiknya dilakukan di klinik terpercaya untuk menghindari risiko infeksi.

8. Gunakan pembersih non-komedogenik

Pembersih wajah yang non-komedogenik diformulasikan khusus agar tidak menyumbat pori-pori. Pilihlah cleanser yang lembut sesuai jenis kulit, misalnya gel-based untuk kulit berminyak atau berbusa ringan untuk kulit kombinasi. Produk seperti ini membantu membersihkan kotoran, debu, dan sisa make up tanpa mengganggu kelembapan alami kulit. Penggunaan pembersih yang tepat bisa jadi langkah dasar penting untuk mencegah pori-pori tersumbat kembali.

9. Eksfoliasi dengan AHA

AHA atau alpha hydroxy acid, seperti asam glikolat, laktat, dan sitrat, bekerja di permukaan kulit untuk melarutkan sel-sel mati. Dengan eksfoliasi teratur, kulit akan tampak lebih cerah, halus, dan pori-pori lebih bersih. Namun, penggunaan AHA harus perlahan agar kulit tidak iritasi, misalnya cukup 1–2 kali seminggu. Jangan lupa untuk selalu memakai sunscreen keesokan harinya, karena AHA membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.

10. Coba bahan lain seperti azelaic acid atau sulfur

Azelaic acid dikenal multifungsi karena mampu mengatasi jerawat, rosacea, sekaligus hiperpigmentasi. Sementara itu, sulfur efektif dalam mengurangi minyak berlebih, melawan bakteri penyebab jerawat, serta menenangkan peradangan kulit. Kedua bahan ini bisa menjadi pilihan tambahan jika perawatan lain belum cukup efektif. Gunakan sesuai kebutuhan kulit, dan sebaiknya mulai dengan konsentrasi rendah agar kulit bisa beradaptasi dengan baik.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|