FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
27 November 2025 13:35
Polisi masih menjaga lokasi kebakaran besar di perumahan Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, China, Kamis (27/11/2025). Api yang masih terus berkobar di kompleks apartemen itu. Sebelumnya kebakaran terjadi sejak Rabu sore. Kebakaran dahsyat menghanguskan tujuh gedung, menewaskan sedikitnya 44 orang dan membuat hampir 300 warga dilaporkan hilang. (REUTERS/Tyrone Siu)
Petugas pemadam kebakaran yang bertugas sepanjang malam kesulitan menjangkau penghuni yang terjebak di lantai atas akibat panas ekstrem dan asap pekat. Kompleks padat berisi lebih dari 4.600 warga itu memiliki 2.000 unit dalam delapan blok hunian. (REUTERS/Tyrone Siu)
Hingga Kamis pagi, otoritas berhasil mengendalikan api di empat blok, sementara upaya pemadaman masih berlangsung di tiga blok lainnya. Rekaman video menunjukkan api masih menyembur dari setidaknya dua menara yang dibungkus perancah bambu dan jaring konstruksi hijau, dengan asap pekat membubung ke langit. (REUTERS/Tyrone Siu)
Polisi mengungkap bahwa beberapa bangunan ditutupi jaring pelindung dan plastik yang kemungkinan tidak memenuhi standar keselamatan. Mereka juga menemukan jendela yang disegel bahan busa oleh perusahaan konstruksi yang menangani renovasi. Tiga pria, dua direktur dan seorang konsultan teknik ,telah ditangkap atas dugaan pembunuhan. “Kami percaya pihak perusahaan sangat lalai, menyebabkan api menyebar tak terkendali dan menimbulkan banyak korban,” kata Kepala Polisi Hong Kong, Eileen Chung. Kini, sebuah video viral bahkan memperlihatkan pekerja konstruksi merokok di perancah bambu sebelum kejadian. (REUTERS/Tyrone Siu)
Dalam foto, seorang petugas pemadam termasuk di antara korban tewas. Pemimpin Hong Kong, John Lee, menegaskan tiga prioritas pemerintah yakni memadamkan api, menyelamatkan yang terjebak, serta memberi dukungan kepada korban sebelum melakukan investigasi penuh. Kini, 900 orang mengungsi di delapan tempat penampungan. (REUTERS/Tyrone Siu)
Kebakaran ini menjadi yang memakan korban tertinggi sepanjang sejarah Hong Kong sejak 1948. Warga mengekspresikan kemarahan di media sosial, menuding kelalaian dan penghematan biaya sebagai pemicu tragedi. (REUTERS/Tyrone Siu)
Dari Beijing, Presiden China Xi Jinping mendesak upaya “habis-habisan” untuk memadamkan api dan meminimalkan korban. Otoritas Hong Kong menutup beberapa jalan di sekitar lokasi, mengalihkan 39 rute bus, dan menutup setidaknya enam sekolah pada Kamis. (REUTERS/Tyrone Siu)
Kebakaran ini kembali menyoroti risiko penggunaan perancah bambu yang mulai dihapus bertahap sejak Maret karena faktor keselamatan setelah 22 kematian dalam lima tahun terakhir. Meski bukan alasan utama penghapusan, tahun ini sudah terjadi tiga kebakaran yang melibatkan perancah bambu. (REUTERS/Tyrone Siu)
Tragedi di Wang Fuk Court, kompleks perumahan bersubsidi yang berdiri sejak 1983, berpotensi meningkatkan ketidakpuasan publik menjelang pemilihan legislatif awal Desember. Proyek renovasinya disebut menelan biaya HK$330 juta atau sekitar Rp728 miliar, dengan harga unit berkisar antara HK$160.000 (Rp353 juta) hingga HK$180.000 (Rp397 juta). (REUTERS/Tyrone Siu)

















































