FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
02 July 2025 15:25

Suasana memanas terjadi dalam rapat Komite DPR Knesset, parlemen Israel, ketika para anggota terlibat adu mulut hingga kericuhan. Hal ini terkait pemecatan seorang politisi Ketua Partai Hadash-Ta’al di Yerusalem, Ayman Odeh, Senin (30/6/2025). Pemecatan itu dipicu pernyataan kontroversial Odeh yang dianggap menyamakan sandera Israel dengan tahanan Palestina. (Tangkapan Layar Video Reuters/KNESSET CHANNEL)

Komite DPR Knesset memberikan suara 14-2 untuk menyetujui usulan tersebut. Pemungutan suara sendiri diajukan oleh anggota Knesset dari Partai Likud, Avichai Boaron, partai Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.(Tangkapan Layar Video Reuters/KNESSET CHANNEL)

Untuk memberhentikan Odeh secara resmi, dibutuhkan dukungan mayoritas super, yaitu minimal 90 dari 120 anggota parlemen, dalam waktu tiga minggu ke depan. (Tangkapan Layar Video Reuters/KNESSET CHANNEL)

Perwakilan hukum Odeh, Dr. Hassan Jabarin, mengecam proses pemecatan ini. Ia menyatakan bahwa kutipan yang dijadikan dasar pemecatan diambil di luar konteks dan kliennya tidak mendapat akses penuh terhadap bukti yang digunakan. Ia juga menyoroti kurangnya transparansi dalam proses tersebut. (Tangkapan Layar Video Reuters/KNESSET CHANNEL)

Ketegangan memuncak saat seorang anggota parlemen berteriak dalam adu mulut sengit, sementara rekannya secara tiba-tiba mencoba mematikan mikrofonnya untuk membungkam pernyataan yang dianggap provokatif. (Tangkapan Layar Video Reuters/KNESSET CHANNEL)