Proyek Besar Demi Swasembada Garam Disiapkan, Begini Rencana Trenggono

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada garam pada akhir 2027. Salah satu langkah strategisnya adalah menyiapkan proyek modeling tambak garam berskala besar di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang disebut-sebut segaris dengan pusat produksi garam raksasa di Australia.

Lokasi calon tambak garam di Rote Ndao ini sedang dalam tahap identifikasi oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kawasan tersebut dinilai memiliki potensi besar, termasuk keberadaan sebuah danau yang akan dimanfaatkan sebagai lahan produksi garam berbasis air teluk.

"Garam kan kita harus swasembada. Akhir tahun 2027 harus bisa," tegas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat ditemui usai acara Coral Triangle Day di gedung KKP, Jakarta, Kamis (22/5/2025).

"Modeling yang kita akan buat itu ditemukan oleh Pak Dirjen ini di Rote. Itu ada satu kawasan danau gitu. Nah, saya berasumsi kalau itu kita tarik ke Australia, itu kan dia produksinya sampai 10 juta ton. Untuk kawasan kurang lebih sekitar 10 ribu hektare. Kalau kita setengahnya saja, 5 juta ton sudah cukup," jelasnya.

Secara geografis, kawasan Rote Ndao berada dalam satu garis lurus dengan Australia, negara yang dikenal sebagai produsen garam terbesar.

"Iya, satu garis itu," kata Trenggono saat ditanya apakah wilayah yang dibidik di Rote Ndao sejajar dengan lokasi tambak garam Australia.

Ia pun meyakini potensi produksi di Rote Ndao bisa menyamai, atau mendekati, kapasitas produksi Australia. "Sangat bisa," ucapnya.

Meski begitu, Trenggono menyebut masih adanya tantangan utama yang dialami Indonesia, yakni ketersediaan lahan. Dia menyebut Australia memiliki lahan yang lebih luas dibandingkan Indonesia.

"Kalau di sana (Australia) lahannya luas-luas. Kalau kita kan lahannya kecil-kecil gitu, dan kemudian wilayahnya kan karang-karang," sebut dia.

Namun, ia tetap optimistis. Pemerintah akan memperkuat industri garam nasional, dengan cara menggandeng PT Garam sebagai BUMN pengelola, serta masyarakat lokal melalui Koperasi Desa Merah Putih, dan program pembangunan desa nelayan.

"Kita akan buat sedemikian rupa. Tapi kita harus bisa. Selain juga dari masyarakat yang harus kita kembangkan," tegasnya.

Adapun salah satu program yang disiapkan untuk mendorong keterlibatan masyarakat adalah Koperasi Desa Merah Putih dan pembangunan Desa Nelayan Merah Putih yang akan segera diluncurkan.

"Itu juga kita kembangkan. Kita bantu mereka nanti, melalui Koperasi Merah Putih salah satunya. Bentar lagi loh kita bikin Desa Nelayan Merah Putih," ujar Trenggono.

Selain mendekatkan Indonesia pada kemandirian garam, proyek di Rote Ndao juga membuka potensi besar dalam hal penyerapan tenaga kerja.

"Iya," jawab Trenggono singkat saat ditanya apakah proyek ini akan menyerap banyak tenaga kerja.

Dengan kebutuhan nasional hampir 5 juta ton per tahun untuk konsumsi, industri, dan kebutuhan pengeboran minyak (chemical application process/CAP), pemerintah berharap strategi baru ini menjadi jalan keluar dari Indonesia yang ketergantungan impor garam.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Mau Swasembada Garam 2027, Yakin Produksi Lokal Cukup?

Next Article Video: Demi Swasembada, Menteri KP Optimalkan Potensi Garam Indramayu

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|