Psikolog: Ketahanan Keluarga Jadi Fondasi Generasi Tangguh

2 hours ago 24

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Psikolog klinis Anggiastri H. Utami menegaskan ketahanan keluarga merupakan fondasi kuat dalam membangun generasi muda yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global. Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak.

“Ketahanan keluarga bukan hanya soal ikatan emosional, tetapi juga menyangkut pengasuhan, menghadirkan lingkungan yang sehat, pemenuhan kebutuhan dasar anak, serta penerapan nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Anggiastri pada sarasehan Ketahanan Keluarga untuk Fondasi Kuat Generasi Anak Bangsa di Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025).

Menurutnya, keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak, sehingga kualitas pengasuhan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mereka.

“Proses anak bertumbuh dan berkembang sangat erat kaitannya dengan orang tua. Ketahanan keluarga menjadi kunci sekaligus memperkuat fondasi bangsa untuk masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat bergantung pada pengasuhan yang baik di keluarga,” ujarnya.

Sarasehan tersebut digelar sebagai bagian dari peringatan sewindu Omah Perden, Pusat Kajian dan Pendidikan Anak-Keluarga berbasis budaya Jawa. Sejak berdiri, Omah Perden konsisten memadukan filosofi Jawa seperti asah-asih-asuh (melatih, menyayangi, mengasuh), andhap asor (rendah hati), dan mbelani rasane bocah (memahami emosi anak) dengan konsep pendidikan serta psikologi modern sebagai panduan pengasuhan sehari-hari.

Dalam kesempatan itu, Omah Perden mengangkat tema Ngudi Rasa-Ngulir Budi, Amerdi Siwi, yang bertujuan mengenalkan dan mengolah perasaan, serta mengembangkan kemampuan berpikir, motorik, dan sosial anak.

Selain sarasehan, acara juga menghadirkan berbagai kegiatan seperti panggung seni, dongeng, kelas seni, permainan anak, hingga pojok jajanan anak yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar menyenangkan bagi keluarga.

Peringatan delapan tahun berdirinya Omah Perden dimanfaatkan sebagai langkah memperkenalkan visi dan misi lembaga ini.

“Kami ingin masyarakat tahu apa yang kami lakukan dan nilai-nilai yang kami bawa. Ke depan, kami akan terus mengadakan kegiatan yang mendukung pendidikan anak dan keluarga berbasis budaya Jawa,” kata Anggiastri.

Omah Perden juga memperkenalkan program Pusat Kajian dan Pendidikan Anak-Keluarga Berbasis Budaya Jawa serta membangun jejaring kolaborasi di bidang riset, edukasi, dan advokasi pengasuhan.

Melalui program tersebut diharapkan keluarga yang kuat dapat melahirkan generasi bangsa berkarakter dan siap menghadapi masa depan.

Salah satu pengunjung, Abi, yang hadir bersama istri dan dua anaknya, mengaku kegiatan ini memberi pengalaman edukatif sekaligus menyenangkan.

“Saya berharap Omah Perden semakin sukses menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak dan orang tua,” ujarnya.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|