Raja HP Terbaru: Samsung Berkuasa, Oppo Tak Laku

1 day ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri HP global mulai bangkit dan menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang 2024. Firma riset Counterpoint melaporkan peningkatan penjualan HP global sebesar 4% secara tahun-ke-tahun (YoY), didorong kondisi makroekonomi yang kian membaik.

Sebagai catatan, penjualan HP global sepanjang 2023 adalah yang paling rendah selama satu dekade. Research Director Counterpoint Tarun Pathak mengatakan 2024 adalah tahun pemulihan dan normalisasi dari masa sulit di 2023.

"HP terus menjadi produk penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Ketika tekanan makroekonomi melemah, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan sejak kuartal-IV 2023 dan kini telah tumbuh selama 5 kuartal berturut-turut," kata dia, dikutip dari laman resmi Counterpoint, Senin (13/1/2025).

Pathak mengatakan hampir seluruh pasar menunjukkan pertumbuhan, dipimpin oleh Eropa, China, dan Amerika Latin.

Samsung konsisten memimpin pasar sebagai 'raja HP' global sepanjang 2024, berkat tingginya minat beli masyarakat terhadap seri flagship Galaxy S24 dan seri mid-range Galaxy A. Samsung berhasil meraup 19% pangsa pasar HP global dengan pertumbuhan YoY 1%.

"Galaxy S24 adalah ponsel Samsung pertama yang diposisikan sebagai perangkat AI dan mampu mengalahkan kinerja penjualan seri pendahulunya. Galaxy S24 memiliki kinerja yang baik, terutama di pasar Eropa Barat dan Amerika Serikat (AS)," tertera dalam laporan Counterpoint.

Di bawah Samsung, Apple meraih peringkat ke-2 dengan pangsa pasar 18%. Pertumbuhannya menurun 2% secara YoY.

"Seri iPhone 16 memiliki respons beragam, di antaranya karena tidak tersedia Apple Intelligence saat peluncuran. Namun, Apple terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat di pasar-pasar non-inti seperti Amerika Latin, Afrika, dan Asia Pasifik," tulis Counterpoint.

Xiaomi yang bertengger di posisi ke-3 mencatatkan pertumbuhan paling besar sebanyak 12% dengan pangsa pasar 14%. Pendorongnya adalah penyesuaian portofolio produk, gencarnya produk di segmen premium, serta inisiatif ekspansi yang agresif.

Sementara itu, Oppo menduduki peringkat ke-4 dengan penurunan yang cukup tajam sebesar 8% YoY. Vivo berada di peringkat ke-5 dengan pertumbuhan positif 9% dan pangsa pasar 8% YoY.

Posisi 'Top 5' memang masih diisi merek-merek lama, tetapi ada penurunan pangsa pasar pada sebagian brand. Hal ini disebabkan kompetisi yang sengit dengan beberapa pabrikan Android lain seperti Huawei, Honor, dan Motorola.

5 Daftar HP Paling Laris 2024. (Dok. Counterpoint Research)Foto: 5 Daftar HP Paling Laris 2024. (Dok. Counterpoint Research)
5 Daftar HP Paling Laris 2024. (Dok. Counterpoint Research)


Counterpoint mengatakan merek-merek tersebut masuk dalam jejeran 'Top 10' dan menunjukkan pertumbuhan signifikan. Terbukti, keterangan 'Others' atau HP lainnya yang tak masuk daftar 'Top 5' bertumbuh 8% dengan pangsa pasar gabungan 33%.

"Tahun 2024 juga menghadirkan GenAI ke smartphone, sebuah teknologi yang berpotensi revolusioner. Meskipun smartphone berkemampuan GenAI masih terbatas pada segmen premium untuk saat ini, kami berharap GenAI juga akan menjadi sebuah standar pada perangkat kelas menengah. Pada tahun 2028, kami memperkirakan sembilan dari sepuluh ponsel cerdas dengan harga di atas $250 (Rp 4 jutaan akan mampu menggunakan GenAI," tulis Counterpoint.

Meskipun volume HP kemungkinan besar tidak akan mencapai tingkat puncak sebelum masa Covid-19, Counterpoint mengatakan tingginya minat ke HP premium berarti pendapatan akan terus meningkat seiring dengan kenaikan harga jual rata-rata.

Penjualan HP ultra-premium, dengan harga di atas US$1000 (Rp 16 jutaan) tumbuh paling cepat pada tahun 2024 karena konsumen menunjukkan preferensi untuk membelanjakan lebih banyak uang untuk HP berikutnya.

"Pada tahun 2025, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan akan terus melampaui pertumbuhan volume, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 8% YoY, dibandingkan dengan pertumbuhan volume sebesar 4% YoY," tulis Counterpoint.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mengenal Edge Computing, Teknologi Penopang "Smart Industry"

Next Article Demo Besar-besaran Samsung, Karyawan Sengaja Mau Bikin Rugi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|