Ramai-ramai Hapus Instagram, Ternyata Ini Penyebabnya

21 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform di bawah Meta seperti Facebook, Instagram, dan Threads, ramai-ramai ditinggal pengguna di Amerika Serikat (AS).

Fenomena ini diketahui dari tren Google yang menunjukkan peningkatan pencarian terkait cara membatalkan dan menghapus akun Facebook, Instagram, dan Threads.

Meningkatnya penghapusan akun ini dimulai sejak CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan perusahaan akan mengakhiri sistem pengecekan fakta pihak ketiga, melonggarkan kebijakan moderasi konten, dan membatalkan batasan untuk jumlah konten politik di feed pengguna.

Para kritikus melihat langkah tersebut sebagai upaya untuk 'melayani' pemerintahan Trump yang akan datang dan menghindari serangan dari lawan politik.

Aturan ini menunjukkan bahwa konsekuensi dari kebijakan baru Meta dapat memiliki implikasi serius terhadap jenis postingan, ujaran kebencian dan kekerasan, serta misinformasi yang dapat menyebar lebih cepat.

Reaksi pengguna platform Meta di AS sangat cepat. Pencarian yang berkaitan dengan penghapusan akun meningkat pekan ini, terutama dalam dua hari terakhir.

Pencarian Google untuk istilah-istilah seperti "cara menghapus Facebook secara permanen" mencapai skor maksimum 100 di tingkat ketertarikan tertinggi di Google Trends, demikian dikutip dari TechCrunch, Selasa (14/1/2025).

Menurut Google Trends, penelusuran terkait seperti "cara menghapus semua foto Facebook", "alternatif untuk Facebook", "cara keluar dari Facebook", "cara menghapus akun Thread", dan "cara menghapus akun Instagram tanpa login" mengalami peningkatan yang luar biasa, dengan popularitas yang tiba-tiba meningkat lebih dari 5.000% dibandingkan periode sebelumnya.

Meta telah menerapkan kebijakan pengecekan fakta dan moderasi konten setelah bertahun-tahun misinformasi dan ujaran kekerasan menyebar di platformnya.

Contohnya, upaya pemberontakan di Capitol pada 6 Januari 2021, yang dipicu oleh seruan terkoordinasi untuk melakukan kekerasan di Facebook dan Instagram.

Dokumen internal mengungkapkan bahwa Facebook tidak bertindak tegas terhadap gerakan Stop the Steal yang didorong oleh sekutu Trump, meskipun perusahaan telah mengidentifikasi cara untuk mengurangi penyebaran polarisasi politik, teori konspirasi, dan hasutan untuk melakukan kekerasan.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mark Zuckerberg Ungkap Pengganti HP 6 Tahun Lagi

Next Article Dosa Besar Joe Biden Dibongkar Bos Facebook, Ternyata Parah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|