Resmi Melantai di Bursa, Saham Brigit Biofarmaka (OBAT) Dibuka Hijau

1 day ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan produk kesehatan dan kecantikan PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) resmi mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (13/1/2025). Dalam pencatatan ini, OBAT bergerak di zona hijau.

Diketahui, OBAT melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan saham sebanyak sebanyak 170.000.000 saham dengan nominal Rp 50 per saham, setara dengan 28,33% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

OBAT mematok harga final sebesar Rp350 per saham. Dengan harga tersebut, maka OBAT berhasil memperoleh tambahan modal sebesar Rp59,5 miliar.

Dalam pembukaan perdagangan hari ini, OBAT membukukan harga Rp422 per helai. Ia mengalami kenaikan mencapai 20,57% saat pembukaan perdagangan hari ini.

Direktur Utama OBAT Is Heriyanti mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja yang antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran.

Perseron melihat, produk Kosmetik di Indonesia memiliki potensi Ekspansif. Hal ini terlihat dari Total Pendapatan Industri Kosmetik di tahun 2024 yang diperkirakan oleh Statista bisa mencapai USD1,31 miliar atau Rp31,77 triliun dibandingkan tahun 2021 yang masih sebesar USD 1,94 miliar atau Rp21,45 triliun.

Pada periode 2021 hingga 2024 diperkirakan akan mencatatkan kenaikan 48% dan Statista memperkirakan Industri Kosmetik bisa tumbuh rata-rata 5,5% per tahun dalam kurun waktu 2024 hingga 2028.

Pasar yang ekspansif juga terlihat dari jumlah IKM Kosmetik yang sudah mencapat 1.500 unit di Indonesia. Peran E-Commerce yang semakin meningkat turut berkontribusi terhadap Produk Kosmetik yang ekspansif.

Produk Herbal di Indonesia saat ini juga dalam kondisi yang ekspansif. Data Promp Manufacturing Index pada Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional di triwulan-II 2024 berada pada level 52,71. Angka tersebut memperlihatkan bahwa produk Herbal yang terhitung di dalam Industri tersebut sedang dalam fase ekspansi.

Berdasarkan informasi Indonesia.go.id, pangsa pasar obat bahan alam dunia atau produk Herbal pada tahun 2023 mencapai USD 200,95 miliar dan diperkirakan akan terus meningkat. Oleh karenanya, pengembangan produk Herbal di Indonesia perlu terus ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar global.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!

Next Article Anak Usaha Chandra Asri Pacific (TPIA) Mau IPO, Manajemen Buka Suara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|