Ribuan Demonstran Bela Palestina Kepung Kedubes AS di Jakarta

5 hours ago 1

Long March Gaza dari Bundaran HI ke Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Ahad (27/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi long march dari Bundaran Hotel Indonesia ke Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta, Ahad (27/7/2025).

Ribuan demonstran mengikuti aksi dukungan terhadap Palestina ini. Muhammad Fawwaz (23 tahun), Koordinator Lapangan aksi bela Palestina menjelaskan, aksi sengaja dilakukan di depan gedung Kedubes AS sebagai bentuk protes di depan lokasi yang notabene menjadi simbol markas pihak penjajah Israel. Terdapat setidaknya 50 lebih organisasi yang tergabung dalam ARI-BP dan ribuan massa seluruh Indonesia yang mengikuti aksi tersebut.

“Kalau ini karena kita memang menyuarakan di depan markas, benar-benar penjajah gitu, yang menyokong penjajahan maka dari itu kita memang biasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat,” jelas Fawwaz kepada Republika.

Aksi long march ini disebutkan oleh Fawwaz juga bertujuan untuk membangun kepedulian masyarakat dan menyuarakan bahwa Gaza sedang dalam keadaan yang berbahaya.

“Untuk kenapanya ada long march karena kita memang tadi membangun awareness, sekaligus menyuarakan bahwasannya memang Gaza ini sedang lagi dalam keadaan bahaya,” ungkap Fawwaz.

Aksi dimulai pada pukul 06.30 di depan gedung Kedubes AS dengan orasi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, puisi, hingga doa dan pemberian arahan keamanan. Ribuan warga dari berbagai usia datang dari berbagai daerah dan dengan semangat mengikuti long march hingga Bundaran HI dan kembali lagi ke depan gedung Kedubes AS. 

Beberapa pesohor juga turut serta meramaikan aksi bela palestina ini. Salah satunya yaitu Marsha Chikita Fawzi (36) atau akrab disapa Chiki. Animator, aktris, penyanyi, sekaligus aktivis di Indonesia turut menyuarakan protes dan harapannya terhadap kondisi Palestina saat ini.

“Sekarang kondisi Gaza, kondisi Palestina itu udah naas banget ya, ada yang bilang bahkan ini saat terakhir untuk kita menyerukan stop genosida,” ujar Chiki kepada Republika, Ahad (27/7).

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|