Rio Dewanto Hadapi Tekanan Keluarga dan Teror Gaib di Film Horor Kuyank

3 hours ago 4

Aktor Rio Dewanto. Rio akan beradu akting dengan aktor senior Barry Prima dalam film Kuyank.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia perfilman Indonesia bersiap menyambut kembalinya kisah-kisah yang berakar dari kekayaan cerita rakyat Nusantara. Salah satu yang paling dinantikan adalah film berjudul Kuyank, yang mempertemukan aktor Rio Dewanto dengan legenda perfilman laga Tanah Air, Barry Prima.

Film ini dijadwalkan mulai menghiasi layar bioskop di seluruh Indonesia pada 29 Januari 2026. Kekuatan film ini bukan hanya tema horor-misterinya yang kuat, tetapi juga karena kolaborasi lintas generasi yang jarang terjadi. Pertemuan antara Rio Dewanto yang dikenal sebagai aktor serba bisa masa kini dengan Barry Prima, sang ikon laga yang telah malang melintang sejak era 1970-an, menjanjikan kedalaman akting yang sangat solid.

"Kami menjadikan cerita rakyat sebagai dasar cerita dengan fokus utama pada emosi manusia serta tekanan keluarga dalam mempengaruhi keputusan seseorang," ujar sutradara Johansyah Jumberan di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Film produksi DHF Entertainment itu akan menyoroti persoalan suami-istri antara Rusmiati (Putri Intan Kasela) dan Badri (Rio Dewanto) yang nekat menikah meski dihantui ramalan adat bahwa persatuan mereka membawa kesialan. Tekanan dalam rumah tangga memuncak ketika pihak keluarga mendesak adanya keturunan langsung, guna mematahkan ramalan buruk tersebut.

Mengambil latar waktu tujuh tahun sebelum peristiwa Saranjana Universe, cerita dikembangkan berdasarkan legenda urban Kalimantan dengan dialog bahasa Banjar. Himpitan keadaan memaksa karakter utama mengambil keputusan sulit demi mempertahankan martabat dan keutuhan rumah tangganya. Namun, pilihan tersebut justru memicu rangkaian peristiwa misterius yang mengancam keselamatan warga di lingkungan mereka.

Aktris Putri Intan Kasela menyebutkan peran itu merefleksikan keputusasaan seorang perempuan yang berada dalam posisi terpojok oleh keadaan dan tuntutan lingkungan terdekat. Selain tokoh utama, film yang ditulis oleh Asaf Antariksa bersama Johansyah Jumberan itu diperkuat oleh Dayu Wijanto, Ochi Rosdiana, Jolene Marie, Ananda George, dan Betari Ayu.

Film berdurasi 98 menit itu telah mendapatkan klasifikasi usia 13 tahun ke atas (13+) dari Lembaga Sensor Film (LSF). Dalam upaya memperkenalkan budaya Banjar, aktor Barry Prima akan memerankan sebagai Utuh Ampong.

Film yang diproduseri Johansyah Jumberan dan Victor G Pramusinto itu melibatkan musisi lokal Jeff Banjar untuk mengisi musik latar serta LMN Studio untuk pengerjaan efek visual. DHF Entertainment meluncurkan cuplikan dan poster resmi film ini di Jakarta bertepatan dengan momentum Hari Ibu untuk menonjolkan perspektif perjuangan perempuan. Proyek tersebut juga melibatkan penyunting gambar Teguh Raharjo dan penataan suara oleh Alunan Audio Post untuk memastikan kualitas teknis serta atmosfer bagi penonton di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai akhir Januari mendatang.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|