Rupiah Dibuka Kuat, Dolar AS Ambruk ke Rp16.315

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terpantau terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya dan di tengah penantian rilis data soal transaksi berjalan di kuartal I-2025.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (22/5/2025) dibuka pada posisi Rp16.315/US$ atau menguat 0,46%. Bahkan dalam kurun waktu dua menit sejak perdagangan dibuka, rupiah kembali menguat sebesar 0,55% ke level Rp16.300/US$.

Sementara indeks dolar AS (DXY) mengalami naik tipis 0,01% ke angka 99,57 pada pukul 08:59 WIB. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (21/5/2025) yang berada pada posisi 99,56.

Pergerakan rupiah terbilang stabil dalam beberapa hari ini telah berhasil membuka ruang Bank Indonesia memangkas suku bunga pada hari kemarin.

Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,50%. Suku bunga Deposit Facility juga turun menjadi sebesar 4,75% dan suku bunga Lending Facility turun menjadi 6,25%.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2025) menjelaskan, keputusan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali pada 2,5% plus minus 1%, mempertahankan nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"BI akan menjaga inflasi dalam sasaran dan nilai tukar rupiah sesuai fundamental mencermati kondisi terkini serta mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi," kata Perry.

Namun demikian, hal yang perlu menjadi perhatian hari ini yakni soal data transaksi berjalan untuk kuartal I-2025 yang diperkirakan kembali mengalami defisit.

Data transaksi berjalan ini cukup penting diperhatikan karena memberikan cerminan daya saing internasional, kemampuan membayar utang luar negeri, dan mendukung gambaran lebih lanjut tentang kondisi ekonomi secara keseluruhan.

Sebagai catatan, defisit transaksi berjalan pada kuartal terakhir tahun lalu menandai defisit selama tujuh kuartal beruntun dan setara dengan 0,3% dari PDB.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Kian Perkasa! Tembus Rp16.300-an per Dolar AS

Next Article Rupiah Menguat di Tengah Tekanan Eksternal, Dolar Turun ke Rp16.170

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|