Jakarta, CNBC Indonesia - Di hari pertamanya kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memulai dengan menandatangani sejumlah perintah eksekutif yang mencerminkan agenda nasionalisnya.
Berbagai kebijakan yang diumumkan mencakup bidang imigrasi, ekonomi, hingga energi, dan menimbulkan beragam reaksi dari publik dan pengamat politik.
Berikut sejumlah kebijakan yang akan langsung diambil Trump, tepat usai dilantik sebagai Presiden ke-47 AS, Senin (20/1/2025) waktu setempat.
Nama dan Simbol Nasional
Salah satu kebijakan pertama yang ditandatangani Trump adalah penggantian nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, serta mengembalikan nama Denali menjadi Mount McKinley, nama yang digunakan sebelum Presiden Barack Obama menggantinya.
"Langkah ini adalah bagian dari upaya menghormati kebesaran Amerika," ujar juru bicara Trump dalam sebuah pernyataan, dilansir Associated Press.
Selain itu, Trump memerintahkan agar bendera tetap berkibar penuh pada setiap Hari Pelantikan Presiden di masa depan. Langkah ini diambil setelah bendera diturunkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Jimmy Carter yang meninggal dunia. Trump memerintahkan agar bendera dinaikkan kembali pada Senin.
Kebijakan Imigrasi
Trump kembali menggunakan pendekatan keras terhadap imigrasi, yang mirip dengan kebijakan dari masa jabatan pertamanya. Dia mendeklarasikan keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko dan mengerahkan pasukan AS untuk mendukung agen imigrasi. Kebijakan ini mencakup pembatasan masuknya pengungsi dan pencari suaka, serta memulihkan kebijakan yang memaksa pencari suaka menunggu di Meksiko.
Trump juga berjanji untuk mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, meskipun banyak yang meragukan keabsahan hukum dari langkah ini karena bertentangan dengan Konstitusi AS. Dia juga menghapus aplikasi CBP One, yang memungkinkan hampir 1 juta migran masuk secara legal selama masa pemerintahan Biden.
Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Trump menandatangani perintah yang bertujuan untuk meringankan regulasi pada produksi minyak dan gas alam, terutama di Alaska. Dia juga memerintahkan pemerintah untuk mengambil pendekatan menyeluruh dalam menurunkan inflasi.
Namun, dia menunda ancamannya untuk mengenakan tarif pada negara-negara seperti China, Meksiko, dan Kanada, serta kenaikan pajak impor. Sebagai gantinya, dia memerintahkan lembaga federal untuk mempelajari masalah perdagangan terlebih dahulu.
Penghapusan Perlindungan Transgender dan Program Keberagaman
Trump mengambil langkah tegas dengan menghapus perlindungan bagi komunitas transgender dan mengakhiri program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) dalam pemerintahan federal. Salah satu perintah menyatakan bahwa pemerintah federal hanya akan mengakui dua jenis kelamin yang tidak dapat diubah: laki-laki dan perempuan, berdasarkan ciri biologis. Selain itu, fasilitas federal seperti penjara dan tempat penampungan akan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin yang didefinisikan oleh perintah ini.
"Langkah ini adalah untuk memastikan bahwa uang pajak tidak digunakan untuk membiayai layanan transisi," kata seorang pejabat pemerintahan.
Pemberian Grasi Terkait Serangan 6 Januari
Trump juga menjanjikan pengampunan bagi mereka yang dihukum atas serangan di Capitol AS pada 6 Januari 2021. Meskipun tidak disebutkan dalam pidato pelantikannya, Trump menyampaikan janji ini kepada kerumunan yang hadir setelah pidatonya. "Yang penting adalah tindakan, bukan kata-kata, dan Anda akan melihat banyak tindakan," ujarnya.
Kebijakan Energi
Dalam bidang energi, Trump mendeklarasikan keadaan darurat energi dan berjanji untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dengan slogan "ngebor, sayang, ngebor." Dia juga berencana untuk menghapus apa yang disebutnya sebagai mandat kendaraan listrik dari pemerintahan Biden.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Amazon Bakal Sumbang Rp 15,9 Miliar di Pesta Pelantikan Trump
Next Article Video: Amazon Bakal Sumbang Rp 15,9 Miliar di Pesta Pelantikan Trump