Sempat Didiskualifikasi, Tim Basket Putra Gunungkidul Akan Tanding Ulang dengan Bantul

4 hours ago 2

Sempat Didiskualifikasi, Tim Basket Putra Gunungkidul Akan Tanding Ulang dengan Bantul Logo Porda Gunungkidul 2025. / ist

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Tim basket putra Gunungkidul akan bertanding ulang dengan tim Bantul di GOR Siyono, Selasa (16/9/2025). Tanding ulang dilakukan setelah kontingen Porda Gunungkidul mengajukan banding atas keputusan diskualifikasi yang dijatuhkan saat pertandingan yang berlangsung Sabtu (13/9/2025).

Pelatih Basket Putra Gunungkidul, Adhi Febrian mengatakan, timnya sempat didiskualifikasi karena tidak ada pemain maupun official yang membawa id card untuk pertandingan. Seharusnya, pertandingan Porda cabang olahraga basket dengan tim Bantul diselenggarakan Sabtu.

“Atas putusan ini, kami ajukan banding. Apalagi, pertandingan juga sempat dimainkan, meski di tengah jalan ada protes dari pihak Bantul,” katanya, Senin (15/9/2025).

Menurut dia, upaya banding yang diajukan membuahkan hasil. Komite wasit mengabulkan untuk adanya tanding ulang dengan tim Basket Bantul yang rencananya digelar Selasa siang.

“Besok aka nada tanding ulang,” katanya.

BACA JUGA: Perolehan Emas Sleman Dalam Porda XVII Terpaut 14 Medali dengan Bantul

Meski demikian, Adhi tidak menampik perjuangan tim Basket Putra Gunungkidul tidak mudah. Pasalnya, dalam tanding ulang ini tidak didampingi pelatih sehingga harus berjuang di lapangan sendirian.

“Kami tidak boleh untuk mendampingi selama pertandingan berlangsung. Tapi, apapun itu, kami siap untuk bertanding guna meraih target yang telah dicanangkan,” katanya.

Terpisah, Technical Delegate Basket Porda DIY, Andi Himawan mengatakan, sudah ada putusan terkait dengan pengajuan banding yang dilakukan oleh tim dari Gunungkidul. “Tanding ulang akan dilakukan besok Selasa,” katanya.

Menurut dia, di pertandingan ulang ini, tim beregu putra Gunungkidul tidak boleh didampingi oleh pelatih dan official. Selama pertandingan berlangsung, hanya diperbolehkan didampingi seorang petugas medis.

“Sudah ada keputusannya. Kalau peltih dan official harus tetap di luar arena. Yang diperbolehkan di bench pemain, hanya seorang petugas medis,” katanya.

Meski demikian, ia memastikan panitia sudah menyiapkan tim medis untuk membantu pada saat terjadi hal-hal yang tak diinginkan. “Sudah ada petugas kesehatan yang disiapkan maupun tim fisioterapis untuk membantu pemain saat pertandingan berlangsung,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|