Setahun Pemerintah Prabowo, Survei LSI Denny JA: Lima Rapor Biru, Satu Merah

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Deny JA menemukan mayoritas publik menyatakan dari enam bidang pemerintah, hanya ekonomi nasional yang dinilai buruk/sangat buruk. Lima bidang lainnya dinilai baik/sangat baik, yaitu sosial  budaya, Hukum Nasional,Politik Nasional, Hubungan Internasional.

Peneliti LSI Deny JA, Adjie Alfarabi, mengatakan, ekonomi menjadi satu-satunya  aspek ekonomi yang merah dengan skor -13,8. Dalam survei tersebut ditemukan lebih banyak rakyat yang menilai hidup mereka “buruk” daripada “baik”. Lapangan kerja makin sulit (skor -46,9), daya beli menurun (skor -50).

Dari survei ini terlihat bahwa ada jurang antara narasi makro yang disiarkan pemerintah, dan realitas mikro yang dirasakan rakyat. Pertumbuhan ekonomi mungkin stabil di atas kertas, tapi di meja makan rakyat, piringnya tetap sama: nasi, sambal, dan harapan yang menipis.

Peneliti LSI Deny JA, Adjie Alfarabi,, mencoba memotret denyut hati rakyat, mengukur suhu nasional melalui enam aspek kehidupan bernegara: politik, hukum, keamanan, sosial-budaya, hubungan internasional, dan ekonomi. Di antara enam bidang. tersebut, hubungan internasional mencatat nilai tertinggi (63,5). “Publik menyaksikan Prabowo tampil percaya diri di forum global,” kata Adjie.

Prabowo menyuarakan kemanusiaan dalam konflik Israel–Palestina, membawa semangat Global South, dan memperluas jejaring diplomasi dengan tokoh dunia seperti Donald Trump. Masuknya Indonesia ke dalam BRICS menjadi simbol bahwa negeri ini tak lagi sekadar penonton, melainkan pemain dalam peta kekuatan global.

“Dalam persepsi publik, Prabowo bukan hanya presiden nasional, tetapi figur global—seorang pemimpin yang membuat Indonesia kembali disegani. Kebanggaan ini nyata, emosional, dan sulit dipisahkan dari identitas kolektif bangsa yang lama merindukan pengakuan dunia,” ungkapnya.

Sementara terkait kepuasan terhadap kinerja Presiden Prabowo, Adjie Alfarabi, responden yang menyatakan sangat puas/cukup puas (74,8), kurang puas/tidak puas sama sekali (22,8), dan tidak jawab (2,4). Dalam setahun ini kepuasan terhadap Prabowo cenderung fluktuatif.  Mengalami kenaikan dari Januari (80) ke Juni (81,2) namun turun kembali di Oktober 2025 di (74,8).

Survei juga menjajagi program unggulan dalam pandangan publik. Hasilnya, Program Cek Kesehatan Gratis menjadi yang paling disukai (79,8%). Hal ini karena langsung dirasakan masyarakat. 

Sedangkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikenal luas dan disukai (53,8%), tapi juga paling dikritik (38,2%). Program 19 Juta Lapangan Kerja justru menelan skeptisisme (ketidakpuasan 71,6%), dan Koperasi Merah Putih masih jauh dari harapan rakyat (kepuasan hanya 23,1%).

“Data ini memberi pelajaran mendalam bahwa ide yang populer tidak selalu identik dengan implementasi yang kuat. Rakyat bukan menolak visi besar, mereka hanya ingin melihat hasil yang bisa disentuh,” ungkapnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|