Jakarta, CNBC Indonesia - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berencana menjual bisnis es krim miliknya. Untuk itu, Unilever Indonesia akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen pada 14 Januari 2025.
Asal tahu saja, rencana penjualan bisnis es krim Unilever Indonesia telah diumumkan oleh induk Perseroan, yakni Unilever PLC pada 19 Maret 2024 lalu. Pada saat itu, Unilever PLC berencana memisahkan bisnis es krim global dari Grup Unilever menjadi bisnis yang berdiri sendiri. Rencana pemisahan bisnis es krim akan memungkinkan Grup Unilever menjadi grup yang lebih sederhana dan lebih berfokus untuk mengoptimalkan empat grup bisnisnya yang tersisa, tanpa es krim.
Grup Unilever mencatat bahwa bisnis es krim memiliki karakteristik yang berbeda dengan operasi bisnis Grup Unilever lainnya. Hal ini mencakup rantai pasokan dan titik penjualan yang mendukung produk beku, lanskap saluran yang berbeda, lebih bersifat musiman, dan intensitas modal yang lebih besar.
Oleh sebab itu, Unilever meyakini bahwa bisnis es krim akan lebih baik dijalankan di bawah struktur kepemilikan yang berbeda, dan yang akan memfasilitasi pertumbuhan dan efisiensi operasional.
Kendati demikian, rencana pemisahan bisnis es krim dinilai dapat membantu manajemen Grup Unilever mempercepat pelaksanaan rencana aksi pertumbuhan (Growth Action Plan) perusahaan, yang berfokus pada melakukan lebih sedikit hal, dengan lebih baik, dan dampak yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan pendapatan yang konsisten dan lebih kuat, meningkatkan produktivitas dan kesederhanaan, serta meningkatkan budaya kinerja Grup Unilever.
Unilever Indonesia akan meminta persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham mendatang terkait rencana Perseroan untuk melakukan penjualan atas bisnis es krimnya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia. Nilai transaksi merupakan 204% dari ekuitas Perseroan sebesar Rp 3.436.080.000.000 berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal 30 September 2024.
Sehubungan dengan rencana tersebut,Unilever Indonesia memiliki kemampuan untuk meningkatkan dividen bagi para pemegang saham. Dalam jangka pendek, transaksi ini juga diharapkan memberikan manfaat langsung kepada pemegang saham karena Perseroan berencana untuk mendistribusikan hasil bersih dari transaksi tersebut langsung kepada pemegang Saham sebagai dividen tunai setelah penyelesaian transaksi.
Transaksi ini juga diharapkan dapat memperbaiki posisi kas Perseroan dan mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman eksternal.
Sedangkan, dalam jangka panjang, dengan berfokus pada grup bisnis inti Perseroan dan dengan menghilangkan paparan terhadap risiko yang terkait dengan operasi bisnis es krim di masa depan, Perseroan diharapkan berada pada posisi yang lebih baik untuk mencapai kinerja keuangan yang lebih kuat dan menumbuhkan cadangan yang dapat didistribusikan, menempatkan Perseroan pada posisi yang lebih baik untuk meningkatkan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.
Mengutip riset dari DBS Research Insights Direct, meski Unilever Indonesia akan kehilangan kontribusi dari segmen es krim, penjualan bisnis es krim akan menghasilkan keuntungan satu kali sebesar Rp 3,8 triliun setelah pajak.
Lebih lanjut, DBS Research Insights juga menjelaskan, pemulihan kinerja Unilever Indonesia kemungkinan akan memakan waktu karena manfaat dari inisiatif turnaround yang dilakukan Perseroan baru akan terlihat pada kuartal II-2025. Upaya Manajemen Unilever Indonesia untuk memperbaiki fundamental bisnis dan mengembalikan daya saing perusahaan akan membutuhkan waktu untuk menghasilkan peningkatan laba.
Adapun manfaat dari inisiatif Unilever Indonesia ini seperti inovasi dan keunggulan produk, program pengaturan ulang biaya, penguatan loyalitas merek, perluasan portofolio, dan strategi transformasi saluran, termasuk peningkatan digital diharapkan akan lebih banyak muncul pada semester I-2025.
(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:
Video: RI Mau Swasembada Pangan, Bulog Harus "Kuasai" Stok-Beras Cs
Next Article Sederet Perusahaan Ini Sukses Implementasikan Nilai Pancasila