Siap-Siap, Developer Nakal Bakal Masuk Daftar Hitam Bank Pelat Merah

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN dan seluruh perbankan pelat merah untuk memasukkan developer dan notaris perumahan yang tidak bertanggung jawab ke dalam daftar hitam.

"Saya sudah minta (developer dan notaris) di black list, di BTN, dan saya akan rapatkan dengan seluruh Himbara. Untuk kita sharing data, memastikan tadi perlindungan kepada rakyat ini, ini benar-benar kita bisa maksimalkan," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (21/1).

Erick mengatakan, tidak semestinya harapan masyarakat yang berupaya mencicil puluhan tahun dari hasil keringatnya untuk memiliki rumah pupus oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Karena ini tadi yang disampaikan, 40% dari gaji cicilan selama 20 tahun, tiba-tiba setelah lunas sertifikatnya tidak ada. Bahkan tadi Pak Nixon (Direktur Utama BTN) sampaikan sebelumnya, bahkan kadang-kadang rumahnya belum jadi. Ini kan kasihan," ungkapnya.

Apalagi, saat ini salah satu program pemerintahan Prabowo Subianto adalah pemenuhan kebutuhan rumah masyarakat sebanyak 3 juta rumah. Sehingga, para pihak terkait, temasuk BUMN diminta ikut berkontribusi mencapai tujuan tersebut.

Seperti diketahui, sejak tahun 2019, Bank BTN telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tanpa sertifikat sebanyak 120 ribu rumah. Sejunlah rumah tersebut dikelola kurang lebih sebanyak 4.000 developer yang tidak bertanggung jawab.

"Nah hal ini mungkin dibandingkan program 3 juta rumah, sangat kecil, 120.000. Tetapi ini justru pondasi yang cikal bakal, kita harus jaga visi Bapak Presiden. Karena tadi implementasi itu menjadi kunci sebuah program," sebutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, dari sebanyak 120.000 rumah tanpa sertifikat tersebut, BTN telah membantu menyelesaikan 80.000 rumah.

Artinya, kini 80.000 rumah telah memiliki sertifikat. Sementara sisa rumah tanpa sertifikat yang penyalurannya melalui BTN saat ini sebanyak 38.144 sertifikat yang melibatkan masih 4.000 proyek rumah. Harapannya, tahun ini bisa terselesaikan sekitar 15.000 rumah.

"Tahun depannya (2026) 15.000 sehingga di tahun 2027 akhir sisa-sisa ini kelar," tambahnya.

Nixon melanjutkan lebih jauh, proses penyelesaian sertifikat yang memakan waktu lama lantaran adanta sengketa hukum, double sertifikat induknya, hingga developer yang bekerjasama dengan notaris yang bermasalah.

"Nah kita juga pernah melaporkan notaris yang bermasalah di Medan dan itu sampai dihukum. Dan memang melibatkan aparat developer juga, dan waktu itu juga ada aparat kita yang diperiksa. Ini sebagai bukti kami niat baik untuk menyelesaikan bahwa case seperti ini tidak kita tolerer sejak 2019. Kemudian kami juga melakukan banyak perbaikan sekali," ungkapnya.

Dalam penyelesaiannya, Nixon menjelaskan, pihaknya menggandeng Badan Pertanahan Nasional untuk mempercepat proses penyelesaiannya. "Case-nya macam-macam dan kita sudah juga membuat matrix developer-developer kami berdasarkan pertanggung jawaban ini," imbuhnya.

Nixon menyebut, untuk mengantisipasi developer nakal, BTN telah membuat semacam rating developer yang terdiri dariplatinum, gold, silver sampai yang non-rating. "Nah kita temukan memang pada umumnya yang rating-rating jelek itulah yang punya pekerjaan sisa seperti ini," ucapnya.

Nixon menambahkan, pihaknya juga telah membuat tempat pengaduan atau call center yang salah satunya berfungsi pengaduan sertifikat. "Pengaduan sertifikat ke 150286," sebutnya.

"Selain memprofile, kami juga melakukan selain rating developer sekarang, kemudian juga kami juga mendaftar ulang seluruh notaris. Jadi gak cuma developer, notaris juga udah kami bagi kelasnya. Sekarang kalau ada developer yang sertifikatnya banyak berhenti, silahkan kita berhenti," jelasnya.

Harapannya, ke depan peristiwa ini tidak terulang sebab hanya developer yang disiplin, yang masuk kategori platinum dan gold. Perseroan ingin melindungi konsumen yang telah bersusah payah mencicil untuk mendapatkan rumah.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Fitur Unggulan Bank Pelat Merah Permudah Gen Z Punya Rumah

Next Article Alasan Erick Thohir Minta Tambah Anggaran BUMN Jadi Rp 344 M

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|