1 hour ago
6
REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--Curah hujan di Wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) pada tahun ini diprediksi bersifat atas normal. Itu berarti, sifat hujannya melebihi 115 persen dari normalnya.
Menghadapi kondisi tersebut, Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi tersebut, terutama untuk wilayah-wilayah yang rawan bencana.
Hal itu disampaikan Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Dyan Anggraeni. Ia mengatakan, musim hujan tahun 2025/2026 di Wilayah Ciayumajakuning diprediksi memiliki sifat atas normal atau diprediksi curah hujannya lebih tinggi dibandingkan rata-rata normalnya.
“Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada mengingat hal tersebut akan menyebabkan adanya potensi banjir,” ujar Dyan, Sabtu (27/9/2025).
Dyan menambahkan, tak hanya bagi masyarakat, kewaspadaan juga harus dimiliki para petani padi maupun petambak garam. Pasalnya, potensi banjir dapat menyebabkan gagal panen untuk tanaman padi, dan dapat menurunkan kualitas dan kuantitas garam.
Berdasarkan informasi resmi yang disampaikan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat, untuk Wilayah Ciayumajakuning, awal musim hujannya pun diprakirakan lebih cepat dua dasarian hingga satu bulan atau lebih.
Wilayah tercepat yang memasuki awal musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning adalah Kuningan bagian selatan serta Majalengka bagian utara dan selatan, yakni pada dasarian I - III Agustus 2025. Selanjutnya, pada dasarian I - III September 2025, awal musim hujan terjadi di sebagian besar wilayah Majalengka, serta sebagian kecil wilayah Cirebon bagian tengah, Kota Cirebon, dan Kuningan bagian barat laut.
Berikutnya pada dasarian I - III Oktober 2025, awal musim hujan diprediksi berlangsung di sebagian besar Indramayu dan Cirebon.
Untuk puncak musim hujannya, diprediksi terjadi pada Januari 2026 untuk wilayah Indramayu, Majalengka, Kota Cirebon, Cirebon bagian tengah hingga barat, dan Kuningan bagian barat laut. Sedangkan Kuningan bagian timur dan Cirebon bagian timur, diprediksi puncak musim hujannya pada Februari 2026.
