SKK Migas Ramal Prospek Bisnis Perkapalan Masih Cerah

19 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai prospek usaha perkapalan di Indonesia cukup cerah. Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Hendratmi Susilowati menyebutkan tingginya prospek bisnis kapal di Indonesia bisa meningkat lantaran sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia membutuhkan kapal untuk menunjang operasi dan distribusinya.

Dia mengungkapkan ada banyak proyek migas di seluruh wilayah Indonesia yang akan berproduksi dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan yang akan membuat permintaan atas kapal meningkat.

"Nanti Bapak bisa lihat, di setiap proyek offshore itu pasti membutuhkan kapal. Apakah kapal penunjang, apakah kapal untuk konstruksi, dan juga kalau ada terminal berarti nanti ada kapal untuk offtake juga. Dan dari proyek ini ada beberapa yang membutuhkan untuk floating production storage dan juga floating storage saja," jelasnya dalam acara HSSE Talkshow 'Driving Terminal and Marine Operation Excellence through Proactive Safety Assurance', di JCC, Selasa (27/5/2025).

Hendratmi mencatat hingga saat ini total kapal yang beroperasi di Indonesia khusus untuk sektor migas mencapai 527 kapal yang dioperasikan oleh sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam negeri.

"Jadi kami saat ini ada 38 KKKS offshore yang menggunakan kapal, kemudian kami ada 55 marine terminal, kemudian 22 pilotage dan towage area. Kemudian kami juga mengoperasikan 20 floating production, floating storage, dan floating production unit, itu ada 20 baik statusnya sebagai sewa ataupun aset negara," paparnya.

Adapun, dia membeberkan terdapat lebih dari 120 coverage dari peta laut, yang mana hingga saat ini pihaknya mengoperasikan hingga 630 platform.

"Ada yang sudah memang saatnya untuk di-decommissioning, nah untuk decommissioning sendiri juga ini sangat menarik," terangnya.

4 PSN butuh kapal

Selain itu, Hendratmi mengungkapkan setidaknya ada empat PSN hulu migas yang dalam waktu dekat ini akan beroperasi dan membutuhkan pasokan kapal yang banyak.

"Di sini saya sampaikan beberapa proyek strategis nasional yang melibatkan perkapalan. Ini ada empat proyek strategis nasional, mungkin Bapak dan Ibu sering mendengarnya di media," ucapnya.

Lebih lanjut, Hendratmi mengatakan keempat PSN tersebut adalah Asap Kido Merah, Genting Oil Kasuri (target onstream 2026), Indonesia Deepwater Development & Geng North (target onstream 2027), BP Tangguh: UCC (target onstream 2028), Abadi Masela (target onstream 2030).

Hendratmi menyebutkan, berbagai jenis kapal dibutuhkan untuk menunjang produksi dan distribusi keempat PSN yang akan berproduksi hingga tahun 2030.

"Tidak lupa adalah Abadi Masela, karena di sini di Abadi Masela nanti ada FPSO, ada tanker-tanker, dan ada banyak sekali kapal penunjang yang nanti diperlukan," tandasnya.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Maritime Week 2025 Dorong Investasi & Konektivitas

Next Article SKK Migas 'Cuci Gudang'! 503 Sumur Nganggur Dilelang ke Investor

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|