Starlink Down, Pengguna di Seluruh Dunia Lapor Tak Bisa Pakai Internet

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan internet satelit Starlink down di seluruh dunia. Pihak SpaceX, perusahaan pemilik layanan Starlink masih menyelidiki penyebab putusnya internet.

"Starlink saat ini sedang mengalami putus layanan. Tim kami sedang melakukan penyelidikan," kata Starlink lewat websitenya, Senin (15/9/2025).

Website yang melacak gangguan layanan internet, Downdetector, menerima laporan dari nyaris 50.000 pengguna di AS pada pukul 11.30 WIB. Lonjakan laporan Starlink down juga terjadi di Indonesia, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit.

SpaceX adalah perusahaan teknologi antariksa yang dimiliki dan dipimpin oleh Elon Musk. Starlink menyediakan layanan internet lewat satelit orbit rendah (LEO) yang diluncurkan dan dikelola oleh SpaceX.

Baru-baru ini, Starlink memperluas layanan mereka ke internet yang langsung tersambung ke HP. SpaceX telah membeli lisensi spektrum nirkabel dari EchoStar untuk jaringan satelitnya.

Pembelian tersebut senilai US$17 miliar. Dengan kerja sama ini, pelanggan Boost Mobile EchoStar dapat mengakses layanan Starlink langsung ke ponselnya.

Langkah tersebut membuat SpaceX bisa membuat satelitnya bisa "menyiarkan" internet dengan laser. Ini akan memperluas kapasitas jaringan seluler mencapai lebih dari 100 kali lipat.

Presiden dan COO SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan kesepakatan dua perusahaan dapat menutup zona tanpa jaringan seluler di seluruh dunia. Spektrum eksklusif ini jadi cara SpaceX mengembangkan generasi berikutnya dari layanan Direct to Cell.

"....Dengan spektrum eksklusif, SpaceX akan mengembangkan satelit Starlink Direct to Cell generasi berikutnya, menghadirkan perubahan kinerja signifikan dan meningkatkan jangkauan pelanggan dimanapun," jelasnya dikutip dari Reuters, Selasa (9/9/2025).

Selama lima tahun terakhir, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 8.000 satelit di jaringan orbit rendah Bumi. Dari jumlah tersebut, 600 satelit disebut sebagai menara seluler di antarika yang diluncurkan sejak 2024.

Layanan Direct-to-Cell sendiri telah diluncurkan secara global beberapa waktu lalu. Namun di Indonesia, layanan tak akan bisa digunakan.

Sebab Starlink tak memiliki izin untuk layanan tersebut. Karena hanya mengantongi izin terbatas pada ISP dan Jartup Vsat di tanah air.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pengganti Starlink Buatan China Bikin Amerika Ketakutan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|