Sumber Uang Crazy Rich India Terguncang Gara-gara Elon Musk

14 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Crazy Rich India pemilik raksasa telekomunikasi Reliance Jio, Mukesh Ambani, ketar-ketir dengan kehadiran internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk.

Terlebih, pemerintah India memutuskan memberlakukan alokasi spektrum satelit, bukan dilakukan lewat proses lelang.

Starlink sudah lama ingin mengekspansi Starlink di India. Namun, selama berbulan-bulan layanan itu tersendat dengan perlawanan dari konglomerasi India yang ingin pemerintah membagikan spektrum satelit dengan skema lelang.

Dengan proses lelang, Reliance memiliki keunggulan karena sudah menggelontorkan investasi besar-besaran di India untuk menggelar jaringan telekomunikasi. Namun, pada akhirnya India berpihak ke Musk yang ingin spektrum satelit diatur alokasinya, sesuai dengan tren global.

Analis mengatakan skema lelang akan memberatkan Musk dan Starlink, serta perusahaan asing yang ingin masuk ke India, karena pembagian spektrumnya bertumpu pada nilai investasi yang digelontorkna.

Ambani berargumen skema lelang memiliki aturan main yang lebih adil. Ia khawatir nilai investasi sebesar US$19 miliar yang telah digelontorkan akan sia-sia ketika Starlink masuk dan merebut pangsa pasarnya di sektor broadband.

"Pekerjaan saya sebagai Menteri Telekomunikasi adalah memastikan pilihan sebanyak-banyaknya," kata Menteri Telekomunikasi India Jyotiraditya Scindia kepada Reuters, dikutip Selasa (21/1/2025).

Ketika ditanya soal kekhawatiran Reliance, Scindia berujar singkat, "teknologi tidak pernah konstan".

Scindia mencatat bahwa teknologi satelit untuk komunikasi saat ini mengharuskan perangkat untuk diakses di luar ruangan. Perangkat tidak dapat menggunakan teknologi tersebut untuk layanan di dalam ruangan yang disediakan oleh jaringan terestrial.

"Ketika masuk ke gedung, [internet satelit] tidak bisa diakses," kata dia.

India merupakan salah satu pasar telekomunikasi terbesar dengan 942 juta pengguna. Persaingan di industri telekomunikasi sangat sengit di antara Reliance, Bharti Airtel, dan Vodafone Idea.

Layanan data di India adalah salah satu yang paling murah di dunia dan konektivitas internetnya bertumbuh pesat.

Deloitte memprediksi pasar layanan broadband satelit di India memiliki potensi besar senilai US$1,9 miliar (Rp 31 triliun) pada 2030 mendatang. Ini merupakan peluang besar bagi pemain satelit seperti Starlink, Amazon, dan Ambani.

Scindia mengatakan aplikasi untuk lisensi Starlink dan Kuiper milik Amazon dalam meluncurkan satelit broadband di India masih dalam tahap review.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak

Next Article Nasib Thailand Mirip RI, Kena Tipu Janji Manis Elon Musk

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|