Tanda Kehancuran Elon Musk Dimulai, Ini Penyebabnya

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Jerman menyatakan akan mengambil tindakan keras kepada platform X milik Elon Musk. Mereka menyebut perkembangan di platform media sosial yang dulu bernama Twitter itu makin tak karuan.

Musk dituduh mencampuri urusan politik Eropa, dengan intervensinya sejak September 2024, termasuk seruan agar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer diganti.

Musk juga melabeli Kanselir Jerman Olaf Scholz sebagai "orang bodoh yang tidak kompeten" dan mendesak pemungutan suara alternatif untuk Jerman yang beraliran sayap kanan.

Orang terkaya di dunia itu telah menyiratkan kritiknya soal imigrasi, yang ia yakini mengancam masa depan negara-negara Eropa.

"Kami makin tidak senang dengan perkembangan di sana," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman, dikutip dari Reuters, Kamis (16/1/2025).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa mereka terus memantau platform X dan perdebatan di sekitarnya. Pemerintah Jerman juga memutuskan untuk mengintensifkan kehadiran mereka di platform BlueSky, platform media sosial yang terdesentralisasi dan terbuka. Platform ini dirancang untuk menjadi alternatif Twitter yang lebih sehat dan aman.

Bluesky kabarnya mendapat penambahan jutaan pengguna baru yang memilih meninggalkan X.

Secara spesifik, Bluesky berhasil meraup 2,5 juta pengguna baru dalam sepekan. Saat ini, total penggunanya tercatat mencapai 16 juta.

Bluesky merupakan salah satu dari beberapa aplikasi pesaing X yang menawarkan alternatif platform mikroblog pasca Musk mencaplok Twitter dan mengubah namanya. Bluesky terhitung masih baru, didirikan pada 2021 silam.

Elon Musk Berulah, X Ditinggal

Bersamaan dengan itu, kabar soal X yang makin ditinggalkan kini sedang ramai beredar. Aplikasi penggantinya juga sudah banyak yang bermunculan.

Salah satunya, media sosial Mastodon yang makin banyak digunakan usai netizen mencari pengganti aplikasi alternatif selain X.

Perusahaan mengatakan bahwa unduhan aplikasi resminya naik 47% di iOS. Sementara di Android naik 17%. Dengan demikian total pendaftaran bulanan naik sekitar 27% menjadi 90.000.

Pesaing yang open-source ini tidak seperti X yang tersentralisasi, Mastodon terdiri dari ribuan jaringan sosial yang berbeda, terintegrasi ke dalam web yang disebutnya "fediverse."

"Kami mungkin belum menjadi yang terbesar dalam hal jumlah, tetapi Mastodon (dan fediverse) telah membuktikan dirinya sebagai platform komunikasi yang efektif dan andal selama 8 tahun terakhir dan tidak bergantung pada modal ventura untuk bertahan," kata Pendiri Mastodon Eugen Rochko, dikutip dari PCMag.

Beberapa waktu yang lalu, sejumlah pengguna X menutup akun mereka setelah Hari Pemilihan Umum di AS.

Analis lalu lintas internet Similarweb mengatakan 115.000 pengunjung web berbasis AS menonaktifkan akun X mereka pada 6 November. Ini merupakan angka penurunan terbesar dalam satu hari sejak Elon Musk mengambil alih platform tersebut pada Oktober 2022.

Musk telah menjadi pendukung vokal Presiden terpilih Donald Trump, dan mengizinkan pemulihan akun tokoh sayap kanan yang kontroversial.

Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) berdampak pada media sosial X milik Elon Musk.

X diketahui menjadi salah satu alat yang digunakan Musk untuk menyebar kampanye demi memenangkan Donald Trump.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Musk Buat Robotaxi, Tesla Setop Bikin Mobil Listrik

Next Article Elon Musk Ditinggal Orang-orang Terdekat, Ada Apa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|