Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui keberadaan AgenBRILink memberikan dampak sosial signifikan. Mulai dari pemberdayaan masyarakat, menciptakan efek sharing economy, hingga membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat di berbagai pelosok Indonesia.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa upaya BRI untuk mendorong inklusivitas, salah satunya dengan memperluas cabang atau layanan perbankan hingga ke warung-warung dengan menghadirkan AgenBRILink. Dengan begitu, BRI bisa melayani transaksi perbankan di tengah masyarakat dengan lebih baik dan lebih dekat.
"Di samping untuk memperluas dan mempermudah akses layanan perbankan, AgenBRILink juga dimaksudkan untuk memastikan terjadinya sharing economy, pertumbuhan ekonomi yang secara inklusif melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya," terang Sunarso dikutip Senin (13/1/2025).
Adapun Dampak Keberadaan AgenBRILink Sebagai Berikut:
1. Buka Peluang Usaha dan Ciptakan Ekonomi Inklusif
Keberadaan AgenBRILink menciptakan peluang usaha bagi masyarakat setempat. Menjadi AgenBRILink tidak hanya memberikan tambahan pendapatan, tetapi juga menjadikan mereka sebagai agen perubahan dalam memperkenalkan layanan keuangan kepada masyarakat sekitar.
Hingga akhir Desember 2024, tercatat BRI memiliki 1,06 juta AgenBRILink yang tersebar di Indonesia atau meningkat dari sebanyak 740 ribu agen di akhir Desember 2023. Artinya dalam 1 tahun di sepanjang 2024 terdapat 324 ribu masyarakat yang bergabung menjadi AgenBRILink.
2. Sharing Economy Triliunan Rupiah
Keberadaan AgenBRILink memungkinkan masyarakat melakukan transaksi, seperti tarik tunai, transfer, hingga pembayaran tagihan secara efisien. Sepanjang 2024, BRI mendapatkan fee dari AgenBRILink sebesar Rp1,6 triliun.
"Dari total transaksi AgenBRILink sebesar Rp1.583 triliun pada 2024, AgenBRILink bisa mendapatkan 2 sampai 3 kali lipat dari fee yang diterima BRI. Hal tersebut merupakan bentuk sharing economy yang nyata bagi masyarakat," ungkap Sunarso.
3. Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan
BRI gencar mengembangkan pelayanan hybrid bank. Konsep ini membantu memperluas jangkauan perbankan ke segmen-segmen masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani secara optimal, termasuk masyarakat di daerah terpencil.
Kini BRI memiliki lebih dari 1,06 juta AgenBRILink yang tersebar di lebih dari 62 ribu di Indonesia. Angka tersebut telah menjangkau lebih dari 80% dari wilayah Indonesia.
Bahkan peningkatan literasi keuangan dari AgenBRILink ditunjukkan dengan keberhasilan AgenBRILink mengungkap sindikat pabrik uang palsu yang beroperasi di Makassar. Kasus peredaran uang palsu tersebut terungkap melalui laporan AgenBRILink yang menemukan transaksi mencurigakan oleh nasabah di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
4. Buka Akses Layanan Perbankan
BRI terus mengakselerasi inklusi keuangan melalui AgenBRILink yang tersebar di berbagai warung dan toko kelontong. Meningkatnya kemudahan akses layanan perbankan BRI melalui layanan digital dan AgenBRILink diikuti dengan jumlah kantor BRI yang menurun, di mana per September 2024, jumlah kantor BRI tercatat sebanyak 7.594 unit atau menurun dari 9.030 kantor pada 2020.
"Kami tidak menambah kantor baru untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam layanan perbankan. (Dalam hal ini) Agen BRILink memainkan peran kunci dalam menciptakan ekonomi berbagi (sharing economy) yang lebih inklusif," ujarnya.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BRI Sabet Penghargaan Excellence in CEO Leadership
Next Article Program Zero Waste to Landfill Jadi Aksi Nyata BRI Menuju NZE 2050