Terungkap Alasan OpenAI Tolak Tawaran Akuisisi dari Elon Musk

3 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - OpenAI secara resmi menolak proposal Elon Musk senilai US$97,4 miliar untuk membeli perusahaan induk nirlaba yang menaungi startup kecerdasan buatan tersebut.

Dalam surat singkat kepada pengacara Musk pada hari Jumat, pengacara OpenAI, William Savitt, mengatakan bahwa dewan OpenAI telah meninjau proposal tersebut dan memutuskan bahwa tawaran Elon Musk yang "dipublikasikan secara luas itu sebenarnya bukanlah tawaran sama sekali."

"Proposal tersebut, meskipun pertama kali diajukan, tidak sesuai dengan kepentingan terbaik misi OAI dan ditolak," tulis Savitt kepada Marc Toberoff, yang mewakili Musk. "Keputusan dewan OAI tentang masalah ini adalah bulat."

Chairman OpenAI Bret Taylor mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tersebut "tidak untuk dijual."

"Setiap potensi reorganisasi OpenAI akan memperkuat lembaga nirlaba kami dan misinya untuk memastikan AGI memberi manfaat bagi seluruh umat manusia," tulisnya, mengacu pada kecerdasan umum buatan.

Sebelumnya pada Senin, Toberoff mengungkapkan bahwa Musk memimpin grup investor dalam penawaran untuk membeli kendali OpenAI senilai US$97,4 miliar. Penawaran tersebut ditujukan untuk perusahaan nirlaba yang menaungi ChatGPT.

"Sudah saatnya OpenAI kembali menjadi kekuatan sumber terbuka yang berfokus pada keamanan untuk selamanya seperti dulu," tulis Toberoff saat itu.

Dalam tanggapannya di X, CEO OpenAI Sam Altman menulis, "tidak, terima kasih, tetapi kami akan membeli Twitter seharga US$9,74 miliar jika Anda mau." Musk adalah pemilik X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Musk kemudian membalas Altman di X, dengan "penipu," dan dalam balasannya kepada pengguna lain, memanggilnya "Altman Penipu."

Drama Elon Musk dan Sam Altman

Drama Musk-Altman bermula pada 2015, ketika mereka berdua menjadi pendiri OpenAI. Keduanya meluncurkan OpenAir sebagai laboratorium penelitian AI nirlaba. Sahabat dan kolega lama tersebut telah menjadi musuh bebuyutan sejak kemunculan OpenAI sebagai pelopor AI generatif melalui chatbot ChatGPT yang viral.

OpenAI telah mencoba untuk berubah dari nirlaba menjadi entitas bisnis seutuhnya karena adanya permintaan komersial yang besar. Microsoft telah menggelontorkan miliaran dolar ke perusahaan tersebut, dan SoftBank hampir menyelesaikan investasi sebesar US$40 miliar di OpenAI dengan valuasi US$260 miliar.

Musk kemudian menggugat OpenAI dengan tuduhan pelanggaran kontrak dan berupaya menggagalkan transisinya dari nirlaba menjadi bisnis. Ia juga telah mengumpulkan miliaran dolar untuk saingannya, perusahaan rintisan AI, xAI.

Dengan OpenAI yang masih dinaungi oleh induk nirlaba, upaya perusahaan untuk menolak mentah-mentah tawaran akuisisi Musk mungkin akan rumit. Itu karena dewan direksi tidak memiliki tanggung jawab fidusia kepada investor, tetapi secara resmi terikat pada piagam OpenAI.

Toberoff mengirim surat kepada jaksa agung di California dan Delaware pada 7 Januari, meminta agar penawaran dibuka untuk OpenAI. Musk mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa ia akan menarik tawarannya untuk divisi nirlaba OpenAI jika pembuat ChatGPT menghentikan konversinya menjadi entitas bisnis.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siapkan Gadget Pengganti Smartphone, Ini Langkah Bos ChatGPT

Next Article Ditinggal Petingginya, OpenAI Kini Rugi US$ 5 Miliar Tahun Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|