REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen akhir tahun sering kali menjadi waktu yang paling dinanti oleh banyak keluarga. Setelah melewati rutinitas panjang selama satu tahun, liburan menjadi semacam "hadiah" untuk memulihkan energi sekaligus mempererat ikatan dengan orang-orang tersayang.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, destinasi luar negeri dengan empat musim sering kali menjadi pilihan utama. Dokter spesialis anak subspesialisasi respirologi Dr dr Nastiti Kaswandani, Sp.A.(K) mengatakan menjaga kondisi kesehatan saat liburan perlu dilakukan terutama jika memiliki kesempatan berlibur akhir tahun ke luar negeri yang memiliki kondisi cuaca berbeda agar tidak mudah sakit.
“Kalau liburan di bulan Desember, Januari, maka kalau kita ke belahan bumi utara, seperti Amerika, Kanada, Eropa, itu sedang winter atau sedang musim dingin. Maka penyakit-penyakit yang sering timbul pada saat liburan musim dingin, itu biasanya adalah penyakit flu atau influenza. Jadi di negara-negara tersebut, kalau menjelang winter itu biasanya anak-anak harus dilengkapi imunisasi vaksinasi influenza,” kata Nastiti pada Selasa (23/12/2025).
Ia mengatakan cuaca di negara tersebut bisa jadi sangat jauh berbeda dengan negara asal, sehingga bisa terjadi gangguan pernafasan atau ada virus-virus yang sering terjadi pada saat musim dingin seperti flu. Selain proteksi dari dalam dengan vaksinasi, orang tua yang mengajak anak-anak liburan ke negara dengan musim dingin perlu persiapan pakaian yang sesuai seperti pakaian hangat yang dilapisi jaket tebal, topi, sarung tangan, scarf, shawl, dan sepatu hangat yang tahan air, serta lindungi daerah kepala, leher, telinga dari udara dingin.
Nastiti juga mengingatkan untuk selalu menjaga nutrisi makanan dengan baik dengan banyak makan sayur, buah, protein, dan vitamin, dan tidak lupa tetap banyak minum meski kondisi cuaca dingin. “Nah, kadang-kadang di udara dingin kita merasa tidak haus, tidak terlalu terasa, padahal sebetulnya kita tetap harus banyak minum, supaya tidak jatuh dalam kondisi dehidrasi. Jadi, minum air yang cukup, kalau bisa lebih banyak itu akan tetap menjaga tubuh kita dari kehilangan cairan,” ujarnya.
Nastiti mengatakan jika berada di tempat ramai yang kemungkinan ada orang sakit, selalu sedia masker dan terapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Ia juga mengingatkan untuk mengukur kemampuan diri agar aktivitas tidak berlebihan sehingga memicu kelelahan dengan makan dan cukup tidur.
Sebaliknya jika berlibur ke negara atau tempat yang lebih panas, tetap harus menjaga hidrasi dan mencegah heatstroke dengan menyiapkan topi, kacamata, tabir surya yang juga disiapkan khusus untuk anak-anak dengan formulasi yang lebih aman untuk kulit sensitif anak sehingga terhindar dari terbakar matahari. “Apalagi di musim panas, harus lebih banyak lagi minum cairannya, supaya tidak jatuh dalam kondisi dehidrasi. Yang lainnya juga sama, makan makanan bergizi, vitamin, kemudian menghindari orang yang sakit,” ujarnya.
sumber : Antara

3 hours ago
4










































