Tolak Beli TikTok, Elon Musk Dendam Kesumat Incar Perusahaan Ini

1 month ago 29

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk mengajukan penawaran US$ 97,4 miliar (Rp 1.591 triliun) untuk membeli entitas non-profit pengendali OpenAI. Aksi ini menunjukkan ambisi Musk mencegah perusahaan pencipta ChatGPT tersebut menjelma menjadi korporasi pendulang untung.

Kabar ini langsung ditanggapi oleh CEO OpenAI Sam Altman lewat X, platform media sosial milik Musk. "Tidak, terima kasih, tetapi kami bersedia membeli Twitter senilai US$ 97,4 miliar jika boleh," kata Altman.

Bersama Altman, Musk adalah salah satu pendiri OpenAI. Mereka mendirikan entitas tersebut sebagai lembaga non-profit. Setelah Musk hengkang, OpenAI mulai bertransisi menjadi perusahaan pencari laba dengan dukungan investor eksternal, salah satunya Micorosoft. Perubahan bentuk ini, menurut Altman, agar OpenAI bisa menerima investasi baru untuk mendukung upaya menciptakan model kecerdasan buatan (AI) tercanggih.

Musk kemudian mendirikan sendiri sebuah startup kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama xAI. Pada Agustus 2024, Musk telah menggugat Altman dan beberapa pihak lain karena ia tuding melanggar kontrak pendirian OpenAI. Kontrak tersebut, menurut Musk, adalah OpenAI harus mendahulukan kepentingan umum dibanding profit.

Pada November, Musk meminta hakim untuk memblokir perubahan struktur OpenAI menjadi perusahaan pencari untung.

Sengketa antara Musk dan Altman soal OpenAI kini memasuki babak baru karena kedekatan Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Musk, yang menghabiskan sekitar US$ 250 juta untuk mendukung kampanye Trump, kini disebut sebagai orang kepercayaan Trump dan ditunjuk sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Baru-baru ini, Musk mengkritik proyek US$ 500 miliar yang dipimpin OpenAI. Kritik pedas Musk dilempar setelah proyek bernama Stargate tersebut diumumkan oleh Trump.

"Ini saatnya bagi OpenAI untuk kembali menjadi open-source [sumber terbuka], yang fokus kepada keselamatan untuk kepentingan bersama seperti dulu. Kami ingin memastikannya terjadi," kata Musk dalam pernyataan yang menyertai penawaran akuisisi.

Tolak beli TikTok

Musk sebelumnya memastikan tidak tertarik membeli TikTok. Miliarder yang kini bekerja untuk pemerintahan Donald Trump itu mengatakan belum mengajukan tawaran pembelian.

"Saya belum mengajukan tawaran untuk membeli TikTok. Saya tidak memiliki rencana jika saya memiliki TikTok," kata Musk, dikutip dari Reuters, Senin (10/2/2025).

Menurut Musk, dirinya tidak mengakuisisi perusahaan. Apa yang dilakukannya pada Twitter, yang kini disebut X, adalah hal tidak biasa.

"Saya biasanya membangun perusahaan dari awal," ungkapnya.

Sebelumnya, ByteDance harus menjual TikTok untuk pasar Amerika Serikat (AS). Pemerintah Joe Biden memberi target akhir pada 19 Januari 2025 untuk penjualan tersebut.

Penjualan tersebut dilakukan karena tuduhan keamanan yang dialamatkan pada TikTok. Dalam berbagai kesempatan AS terus menuding China bisa memaksa perusahaan berbagi data pengguna AS.

Pihak platform telah membantahnya, ByteDance juga menolak rencana menjual TikTok.

Namun akhirnya penjualan ditunda. TikTok menyebut penundaan berkat bantuan Trump.

Trump menyebut TikTok memiliki tempat di hati saya. Aplikasi berbagi video disebutnya sebagai yang membantunya menang atas pemilih muda dalam presiden 2024.

Pekan ini, Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk membuat dana kekayaan berdaulat dalam tahun ini. Kebijakan tersebut berpotensi untuk membeli TikTok.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siapkan Gadget Pengganti Smartphone, Ini Langkah Bos ChatGPT

Next Article Ditinggal Petingginya, OpenAI Kini Rugi US$ 5 Miliar Tahun Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|