Trenggono Dapat Gelar Pangeran Laut dari Warga Rote Ndao-Ini Alasannya

1 day ago 8

Rote Ndao, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono, tiba-tiba mendapat julukan baru dari masyarakat Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bukan sembarang gelar, Trenggono dinobatkan sebagai Manek Mana Nale Tasik, atau yang berarti "Pangeran Laut yang membawa berkah dari laut".

Gelar ini disematkan langsung oleh Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk saat peluncuran pembangunan kawasan sentra industri garam nasional (K-SIGN) di Rote Ndao, NTT, Selasa (3/6/2025).

"Izinkan kami sebentar, Bapak. Kami akan nobatkan Bapak (Trenggono), dengan bahasa adat yang kami sebut Manek Mana Nale Tasik," ujar Paulus.

Ia menjelaskan makna gelar itu sebagai bentuk penghormatan dan harapan besar dari masyarakat pesisir Rote Ndao terhadap komitmen pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam membangun sektor kelautan di wilayah mereka.

"Manek Mana Nale Tasik artinya seorang penguasa laut, atau seorang pangeran laut yang membawa berkah dari laut untuk kami, masyarakat Rote Ndao," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan modeling lahan garam, antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Bupati Rote Ndao di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan modeling lahan garam, antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Bupati Rote Ndao di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan modeling lahan garam, antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Bupati Rote Ndao di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Gelar adat itu tak datang begitu saja. Paulus menyebut KKP di bawah kepemimpinan Trenggono telah memberi harapan besar pada pembangunan kawasan industri garam nasional di Rote Ndao. Ia bahkan menyatakan komitmennya untuk menjaga dan mengawal penuh rencana itu.

"Oleh karena itu, KKP selayaknya dan sepantasnya kami sematkan gelar adat ini. Dan kami akan pastikan untuk tempat ini, kami kawal, kami jaga, untuk bisa menjadi kawasan industri garam nasional dan penyerapan tenaga kerja lebih kurang 26.000 orang," tegas Paulus.

Pembangunan industri garam nasional di wilayah Rote Ndao diyakini bisa menjadi jalan keluar dari berbagai persoalan sosial yang masih menghantui daerah tersebut, termasuk kemiskinan ekstrem dan stunting.

"Kami percaya bahwa masyarakat Rote Ndao banyak yang akan keluar dari garis kemiskinan. Stunting kami pada 2023 masih ada di angka 29,8%. Tahun lalu sudah turun ke 32% dan akan semakin turun lagi, Bapak. Saya yakin akan semakin turun lagi. Kemiskinan ekstrem, kemiskinan akan semakin turun. Ini luar biasa," ungkapnya optimis.

Sebagai penutup, Paulus sempat melontarkan guyonan yang mengundang tawa hadirin saat memberikan piagam penghargaan kepada Menteri Trenggono.

"Kalau NTT sekarang kepanjangannya 'Nanti Trenggono Tolong'," ujar Paulus berguyon.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Komitmen Penerapan ESG Usai Trump Umumkan "Drill, Baby, Drill"

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|