Trump Buka Suara soal DeepSeek AI, AS Mulai 'Kebakaran Jenggot'?

1 day ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara soal kemunculan perusahaan rintisan kecerdasan buatan asal China, DeepSeek AI, Selasa (28/1/2025). Hal ini terjadi saat kebangkitan perusahaan tersebut membuat sejumlah raksasa teknologi Negeri Paman Sam harus mengalami pelemahan nilai saham.

Dalam pernyataannya, Trump menyebut fenomena ini sebagai pengingat bahwa ada kompetisi yang sangat keras dari Negeri Tirai Bambu. Menurutnya, raksasa teknologi AS harus dapat memenangkan hal tersebut.

"Peluncuran DeepSeek, AI dari perusahaan China, seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu fokus untuk bersaing demi menang," kata Trump dikutip The Guardian.

Meski begitu, Trump juga menggarisbawahi bahwa upaya DeepSeek untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih sederhana dapat menjadi sesuatu yang berarti di masa depan. Pasalnya, DeepSeek memberikan kinerja yang sama dengan model AI yang ada, namun dengan sumber daya yang jauh lebih sedikit

"Itu bagus karena Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Saya melihatnya sebagai hal yang positif, sebagai aset," tuturnya.

Setelah pernyataan Trump ini, Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi dibuka lebih tinggi Nvidia sedikit pulih dari penurunan 17% pada hari Senin dengan naik 9%. Alphabet, pemilik Google, naik 1,7% dan Microsoft naik 2,9%.

Sebelumnya, peluncuran DeepSeek AI telah menumbangkan nilai saham sejumlah raksasa teknologi AS karena minat investor yang beralih. DeepSeek sendiri, saat ini telah menyalip saingannya dari AS ChatGPT dan aplikasi itu sudah menjadi aplikasi gratis peringkat 1 di App Store Apple di AS.

Wall Street turun berjamaah pada pembukaan perdagangan hari Senin, karena melonjaknya popularitas model AI China ini. Dow Jones sempat dibuka melemah 0,22% di level 44.324,57, senada dengan pergerakan S&P 500 yang jatuh 1,61% di level 6.002,88, dan Nasdaq anjlok 2,64% di level 19.426,66.

Secara khusus, kejatuhan nilai yang cukup besar dialami produsen chip Nvidia. Perusahaan itu kehilangan nilai kapitalisasi pasar hampir US$600 miliar (Rp 9.733 triliun). Ini merupakan penurunan terbesar bagi perusahaan dalam satu hari dalam sejarah AS

Melansir Reuters, DeepSeek mengatakan bahwa mereka menggunakan chip berbiaya rendah dan lebih sedikit data, menantang taruhan di pasar bahwa AI akan mendorong permintaan di sepanjang rantai pasokan dari pembuat chip ke pusat data.

"Katalis dari pesaing asing bagi dominasi AI yang dipimpin AS menimbulkan pertanyaan lain tentang perdagangan dan chip semikonduktor serta kebutuhan energi," tulis Robert Savage, kepala strategi dan wawasan pasar di BNY, dalam sebuah catatan.

Sementara itu, menanggapi kondisi ini, kepala eksekutif OpenAI, Sam Altman, mengatakan dirinya terkesan dengan DeepSeek. Namun ia berjanji industri AS akan mempercepat pengembangan.

"DeepSeek R1 adalah model yang mengesankan, terutama dari segi apa yang dapat mereka berikan untuk harganya," katanya.

"Kami jelas akan memberikan model yang jauh lebih baik dan juga sangat menggembirakan untuk memiliki pesaing baru. Kami akan merilis beberapa produk."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Gemparkan Wallstreet-AS, Deepseek Langsung Kena Serangan Siber

Next Article China Rilis 100 Pesaing ChatGPT, Google Gemini dan Microsoft Copilot

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|