Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya menyatakan dukungannya terhadap kemitraan baru antara US Steel dan Nippon Steel. Hal ini terjadi setelah rangkaian penolakan panjang presiden asal Partai Republik itu atas rencana merger keduanya.
Dalam pernyataannya, Jumat (24/5/2025), Trump menyebut US Steel, yang mengalami persoalan kinerja serius, akan tetap dapat beroperasi di AS setelah adanya kemitraan dengan perusahaan Jepang itu. Ia mengatakan kerja sama US Steel Amerika dan Nippon Steel akan menciptakan sedikitnya 70.000 lapangan kerja dan menambah US$ 14 miliar (Rp 227 triliun) bagi ekonomi AS.
"US Steel akan TETAP di Amerika, dan mempertahankan Kantor Pusatnya di Kota Besar Pittsburgh," kata presiden AS itu dalam unggahan media sosialnya, tanpa menjabarkan secara rinci kesepakatan antara dua perusahaan itu.
Senada, Nippon Steel mengatakan bahwa pihaknya "menghargai" tindakan berani yang diambil oleh Trump. Perusahaan itu berjanji untuk memenuhi kewajibannya menjaga US Steel, yang telah menjadi bagian penting dari keamanan rantai pasok nasional Negeri Paman Sam.
"Kami memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah untuk melindungi pekerja Amerika, industri baja Amerika, dan keamanan nasional Amerika," ujarnya.
US Steel menegaskan bahwa meski mendapatkan kucuran dana investasi dari Nippon Steel, perusahaan itu tetaplah menjadi perusahaan AS. Pihaknya yakin kemitraan ini akan mengembangkan perusahaan dalam beberapa waktu ke depan.
"US Steel tetap menjadi milik Amerika dan akan berkembang dalam skala besar karena investasi besar yang akan dilakukan Nippon selama empat tahun ke depan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut," tandasnya.
Sikap Trump merupakan pernyataan terbaru dalam kisah panjang yang dimulai pada Desember 2023, ketika US Steel dan Nippon Steel mengumumkan rencana merger senilai US$ 14,9 miliar (Rp 242 triliun). Kesepakatan itu ditentang keras oleh serikat pekerja karena kesepakatan itu akan mengalihkan kepemilikan aset penting tersebut kepada perusahaan asing.
Trump awalnya merupakan pihak yang menentang rencana pengambilalihan Nippon Steel dengan menyerukan agar US Steel tetap dimiliki secara domestik. Sikap ini serupa dengan pendahulunya, Joe Biden, yang memblokir merger tersebut pada pekan-pekan terakhir masa jabatan dengan alasan keamanan nasional.
Sementara itu, serikat pekerja United Steelworkers (USW), yang mewakili karyawan US Steel dan telah lama menentang kesepakatan tersebut, mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tidak dapat "berspekulasi" mengenai dampak pengumuman Trump tanpa informasi lebih lanjut tentang kesepakatan tersebut.
"Kekhawatiran kami tetap bahwa Nippon, sebuah perusahaan asing dengan rekam jejak yang panjang dan terbukti melanggar undang-undang perdagangan kami, akan semakin mengikis kapasitas pembuatan baja dalam negeri dan membahayakan ribuan pekerjaan serikat pekerja yang baik," kata Presiden USW International David McCall dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada AFP.
(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kepercayaan Publik AS Terhadap Kebijakan Ekonomi Trump Anjlok
Next Article Huru-hara Baru Donald Trump, Kini Mau Caplok Terusan Panama