Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran hutan di Los Angeles telah menghancurkan banyak komunitas, membakar ribuan hektar lahan dan menghancurkan lebih dari 12.000 bangunan.
Kerusakan properti yang signifikan menyebabkan banyak keluarga mengungsi, menghancurkan seluruh lingkungan dan menghapus sejarah puluhan tahun hanya dalam hitungan hari.
Berikut update mengenai situasi tersebut, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (17/1/2025).
Korban Tewas Bertambah Jadi 25 Orang
Kebakaran hutan telah menewaskan sedikitnya 25 orang dan meninggalkan kerusakan yang meluas di Los Angeles County.
Pada 14 Januari, Pemeriksa Medis Wilayah Los Angeles mengonfirmasi 25 kematian terkait dengan dua kebakaran tersebut, termasuk 16 nyawa yang hilang dalam Kebakaran Eaton dan sembilan lainnya dalam Kebakaran Palisades.
Evakuasi wajib untuk lebih dari 100.000 orang masih diberlakukan untuk kebakaran hutan, yang dimulai pada 7 Januari di tengah badai angin kencang yang menurut para peramal cuaca akan menjadi yang terburuk yang pernah terjadi di wilayah tersebut dalam lebih dari satu dekade.
Tantangan Petugas Pemadam
Petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kondisi ekstrem dalam upaya mereka untuk mengendalikan api. Medan dan cuaca menghadirkan tantangan unik. Tidak sedikit kru menghadapi api yang mencapai ketinggian gedung lima lantai.
Selain itu, kelembapan rendah, angin kencang, dan bahan bakar kering memperburuk hal tersebut, terutama di daerah-daerah yang elevasinya berubah cepat dari pantai ke pegunungan.
Sementara buldoser digunakan jika memungkinkan, banyak petugas pemadam kebakaran harus mendaki ke ketinggian hingga 4.000 kaki untuk membangun jalur penahanan. Ahli meteorologi memperingatkan bahwa perubahan arah angin dapat tiba-tiba membalikkan arah api, menciptakan situasi berbahaya bagi kru di darat.
Penduduk Kehilangan Akses Listrik
Lebih dari 120.000 penduduk masih tanpa listrik. Southern California Edison menyebut kondisi yang tidak aman sebagai penyebab tertundanya pemulihan.
Sebanyak 90.400 orang tambahan dapat menghadapi perintah evakuasi jika kobaran api menyebar lebih jauh. Sheriff Kabupaten LA Robert Luna melaporkan 30 orang masih hilang, menggarisbawahi jumlah korban jiwa dari krisis ini.
40 Ribu Permohonan Bantuan
Bantuan federal memainkan peran penting dalam upaya pemulihan. Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) telah menerima 40.000 permohonan bantuan dan telah mencairkan lebih dari US$8 juta untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti makanan, air, dan susu formula bayi.
Presiden Joe Biden telah berjanji untuk menanggung 100% biaya pemadaman kebakaran dan pemulihan selama 180 hari pertama. FEMA juga menawarkan hibah yang lebih besar untuk kerugian yang tidak diasuransikan, sementara Small Business Administration menyediakan pinjaman berbunga rendah untuk pembangunan kembali dan penggantian properti.
Sementara itu, penggalangan dana telah muncul sebagai alat yang ampuh dalam mendukung para korban kebakaran hutan. Tidak sedikit ini dilakukan melalui kampanye GoFundMe yang membagikan kisah pribadi tentang kehilangan dan ketangguhan korban kebakaran.
Ancaman Terhadap 'Geng Rp65 Kuadriliun'
Kebakaran hebat LA membuat sejumlah perusahaan manajemen aset yang berkantor di wilayah itu terancam. Beberapa dilaporkan merelokasi ruang kantor dan mendukung anggota staf yang kehilangan rumah.
Mengutip Reuters, Los Angeles adalah rumah bagi para pelaku industri besar seperti Capital Group, TCW Group, dan dana lindung nilai Oaktree Capital dan Ares Management. Secara total, perusahaan-perusahaan di Los Angeles ini mengelola lebih dari US$4 triliun atau sekitar Rp65 kuadriliun.
Kebakaran besar ini telah mengubah seluruh lingkungan menjadi reruntuhan yang membara, menghancurkan pinggiran kota dan kantong-kantong orang kaya.
Anacapa Advisors, dana lindung nilai senilai US$60,5 juta (Rp986 triliun) baru pindah kantor baru ke Pacific Palisades hanya beberapa minggu sebelum kebakaran, melihat gedung itu terbakar habis saat kebakaran.
Dalam surat kepada klien perusahaan, pendiri dan CIO Anacapa, Phil Pecsok, mengatakan semua karyawannya aman dan tim berhasil mengaktifkan rencana kesinambungan bisnisnya.
"Mereka sekarang bekerja dari jarak jauh dengan akses penuh ke platform perdagangan dan sistem pemantauan risiko. Mereka memesan layar perdagangan tambahan dan berkomunikasi satu sama lain secara terus-menerus melalui Zoom," katanya.
Hingga saat ini, petugas masih berupaya memadamkan api yang telah muncul sejak Selasa pekan lalu di sejumlah titik di Los Angeles. Tercatat, kebakaran terparah melanda wilayah Palisades dan Eaton, dengan 25 korban dilaporkan meninggal dunia dan 12.300 bangunan terbakar.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kebakaran Hutan di Los Angeles Makan Korban 16 Orang Tewas
Next Article Ada Apa AS? 'Malapetaka' Serang Texas-'Neraka' Tiba di LA California