Update Rusia-Ukraina: Zelensky Pesan Kim Jong Un, Trump Telepon Putin

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Namun beberapa sinyal kemenangan diperlihatkan Moskow.

Terbaru, pasukan Presiden Vladimir Putin dilaporkan berhasil merebut dua desa di Ukraina Timur. Ini menjadi tempat kedua pasukan berseteru di mana Rusia disebut terus mengalami kemajuan selama berbulan-bulan terakhir.

Melansir AFP, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan merebut desa Yantarne di wilayah Donetsk timur, sekitar 10 kilometer (enam mil) barat daya Kurakhove. Pusat logistik utama itu telah diambil alih Moskow sejak awal pekan lalu.

Sementara Sabtu, tentara Rusia mengatakan merebut wilayah lain di barat laut Kurakhove, di wilayah Kharkiv timur laut. Area yang berada di tepi barat Sungai Oskil, yang telah lama menjadi garis depan perang antara Rusia dan Ukraina.

Dua kemajuan perang ini di dapat Rusia, di tengah laporan seorang pejabat Ukraina, yang mengatakan bahwa pasukan Rusia telah berhasil membangun jembatan di tepi barat, Kupiansk. Ini merupakan sebuah kota yang direbut kembali oleh Ukraina dalam serangan balasannya tahun 2022.

Di sisi lain, seorang wanita setempat tewas pada hari Minggu di wilayah Kursk Rusia yang dikuasai Ukraina setelah serangan Rusia merusak sekolah asrama negara tempat penduduk setempat berlindung. Tempat tersebut rusak parah dengan semua jendela dan pintu hancur.

"Penerbangan Rusia melakukan dua serangan udara di area sekolah asrama di Sudzha, yang mengakibatkan seorang wanita menderita luka robek di lengannya, dan meninggal pada pagi harinya," kata juru bicara tentara Ukraina Oleksiy Dmytrashkivsky dalam berita televisi, dikutip AFP, Senin (13/1/2025).

"Lebih dari 80 orang tinggal di sekolah itu, yang semuanya sudah tua dan banyak yang cacat atau menderita penyakit Parkinson atau pernah terkena stroke," tambahnya.

"Ada sekitar 2.000 warga sipil Rusia yang masih berada di wilayah Kursk yang dikuasai Ukraina."

Ukraina Masih Terus Melawan

Sementara itu, di wilayah Kherson yang dikuasai Rusia, sebuah pesawat nirawak (drone) Ukraina menewaskan seorang wanita berusia 76 tahun, kata Gubernur yang diangkat Rusia Vladimir Saldo di Telegram. Di kota Engels Rusia di Sungai Volga, kebakaran juga terjadi disebabkan oleh serangan pesawat nirawak Ukraina.

"Petugas pemadam kebakaran bekerja 24 jam sehari untuk memadamkan api, kata Busargin, dan jumlah asap dan total area kebakaran berkurang," katanya.

Zelensky Beri Pesan ke Kim Jong Un

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi pesan ke Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. Hal ini terkait tawanan perang Pyongyang.

Ia mengatakan pada hari Minggu bahwa ia siap menyerahkan tentara Korut yang ditangkap. Namun imbalannya Rusia harus mengembalikan tawanan perang Ukraina yang ditahan.

Tawaran Zelensky datang sehari setelah Ukraina mengumumkan telah menangkap dua tentara Korut yang terluka saat bertempur melawan pasukan Kyiv di wilayah Kursk Rusia. Minggu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) mengonfirmasi pernyataan Ukraina, dengan mengatakan bahwa militer Ukraina telah menangkap dua tentara Korut pada tanggal 9 Januari di wilayah Kursk.

"Ukraina siap menyerahkan tentara Kim Jong Un kepadanya jika ia dapat mengatur pertukaran mereka dengan para prajurit kami yang ditawan di Rusia," tulis Zelensky di X, dikutip AFP.

"Akan ada lebih banyak lagi tentara Korea Utara yang ditangkap oleh Kyiv... Bagi tentara Korea Utara yang tidak ingin kembali, mungkin ada pilihan lain yang tersedia," tambahnya.

Baik Rusia maupun Korut tidak mengakui bahwa warga Kim Jong Un telah dikerahkan untuk berperang melawan Ukraina. Kedua negara telah meningkatkan kerja sama militer mereka sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada tahun 2022.

Lebih lanjut, Zelensky mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin "tidak dapat melakukannya tanpa dukungan militer dari Pyongyang". Di kesempatan yang sama, ia juga mengunggah video interogasi terhadap dua tawanan perang Korut, di mana satu orang terbaring di ranjang susun dan lainnya duduk di ranjang dengan perban di rahangnya.

Trump Telepon Putin

Pembicaraan telepon antara Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Putin diharapkan terjadi dalam "beberapa hari dan minggu mendatang. Ini ditegaskan Penasihat Keamanan Nasional AS yang baru Michael Waltz, dikutip RT dari ABC News.

"Panggilan telepon potensial tersebut dapat menjadi dasar untuk negosiasi lebih lanjut dan pertemuan langsung antara Trump dan Putin," kata Waltz Minggu.

"Kami belum menetapkan kerangka kerja yang tepat untuk itu, namun kami sedang mengusahakannya. Namun saya berharap panggilan telepon setidaknya dalam beberapa hari dan minggu mendatang. Itu akan menjadi langkah dan kami akan melanjutkannya dari sana," jelasnya.

Sayangnya, ia tidak memberikan perkiraan kapan pertemuan antara kedua pemimpin akan terjadi. hanya menyatakan bahwa persiapan sedang dilakukan.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa pertemuan dengan Putin sedang dipersiapkan, yang mengisyaratkan bahwa pertemuan itu kemungkinan tidak akan terwujud hingga ia dilantik pada tanggal 20 Januari. Moskow telah berulang kali mengisyaratkan kesiapannya untuk berkomunikasi dengan presiden AS yang akan datang itu, namun, ia mencatat bahwa belum ada rincian pasti tentang kapan atau di mana pertemuan itu akan berlangsung.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin 'Menggila' Gempur Ukraina, Rebut Wilayah Donetsk

Next Article Putin Ngamuk, 'Hujan' Rudal & Drone Hantam Ukraina

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|