Wamenperin Ungkap Kondisi Industri Galangan Kapal RI, Ternyata Begini

1 week ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan industri perkapalan Indonesia menyumbang cukup besar bagi manufaktur Indonesia. Faisol menambahkan kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 17,5% pada kuartal-2025, naik 0,19% dari periode yang sama pada 2024.

"Pada kuartal I-2025, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB mencapai 17,5%, naik 0,19% pada periode yang sama tahun lalu. Tentu ini dari sumbangan melalui sektor perkapalan," kata Faisol saat memberikan paparannya dalam panel diskusi Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, Selasa (27/5/2025).

Berdasarkan data dari World Bank, angka Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada 2023 mencapai US$ 255,96 miliar, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Indonesia pun berada di urutan ke-12 negara manufaktur dunia dan berada di urutan ke-5 di Asia.

"Berdasarkan data World Bank di 2023, MVA Indonesia mencapai US$ 255 96 miliar, tertinggi yang pernah kita capai dan menjadi yang tertinggi ke-5 di Asia dan berada di urutan ke-12 negara manufaktur dunia," ungkap Faisol.

Sejumlah tukang menyelesaikan pekerjaan kapal nelayan di Galangan Kapal Muara Angke, Senin (19/11). Para pekerja ini memulai aktivitasnya sejak pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB setiap harinya. Galangan Kapal tersebut menjadi tempat perbaikan kapal di Jakarta Utara ditaksir revitalisasi menelan biaya dari puluhan hingga ratusan juta.   Satu kapal angkut barang seberat 350 ton bisa dikerjakan oleh kurang lebih 30 pekerja. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Sejumlah pekerja menyelesaikan pekerjaan kapal nelayan di Galangan Kapal Muara Angke (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah tukang menyelesaikan pekerjaan kapal nelayan di Galangan Kapal Muara Angke, Senin (19/11). Para pekerja ini memulai aktivitasnya sejak pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB setiap harinya. Galangan Kapal tersebut menjadi tempat perbaikan kapal di Jakarta Utara ditaksir revitalisasi menelan biaya dari puluhan hingga ratusan juta. Satu kapal angkut barang seberat 350 ton bisa dikerjakan oleh kurang lebih 30 pekerja. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Apalagi, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan sekitar 17 ribu pulau lebih. Secara alami memiliki posisi geostrategis dan geokonomi sebagai kekuatan maritim utama di Asia Tenggara.

"Posisi Indonesia cukup menarik karena menjadi negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulaunya sekitar 17.000. Secara alami memiliki posisi geostrategis dan geokonomi sebagai kekuatan maritim utama di Asia Tenggara," ujarnya lagi.

Di lain sisi, Kemenperin mencatat terdapat 342 galangan kapal yang masih aktif dan tersebar di 29 provinsi dengan kapasitas produksi bangunan mencapai 1 juta deadwight ton (DWT) per tahun, dengan kapasitas reparasi mencapai 12 juta DWT per tahun. Selain itu, industri ini juga dapat menyerap lebih dari 46.000 tenaga kerja dan mampu memproduksi berbagai jenis kapal, seperti kapal niaga, kapal perikanan, kapal penumpang, kapal militer maupun patroli dan berbagai jenis kapal lainnya.

"Industri perkapalan Indonesia masih cukup menarik di mana galangan kapal yang masih aktif cukup banyak dan tersebar di 29 provinsi, juga dapat menyerap tenaga kerja hingga 46.000," ungkapnya lagi.

Kemampuan inovasi industri galangan kapal nasional juga telah menunjukkan perkembangan. Kemenperin mencatat sudah ada 120 perusahaan komponen yang sudah bersertifikasi marine class. Selain itu, ada 560 sertifikat dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang telah diterbitkan dalam industri ini.

"Kemampuan inovasi industri galangan kapal nasional juga telah menunjukkan perkembangan, di mana sudah ada 120 perusahaan komponen yang telah mendapat sertifikasi marine class. Tak hanya itu, kami sudah mengeluarkan 560 sertifikat TKDN terkait industri perkapalan," pungkasnya.


(chd/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR Dorong Satgas Perindustrian untuk Lindungi Industri Lokal

Next Article Pengusaha RI Lebih Pilih Bangun Kapal di Luar Negeri, Ini Alasannya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|