Jakarta, CNBC Indonesia - Warren Buffett mengatakan Berkshire Hathaway masih lebih memilih memiliki bisnis dari pada menimbun uang tunai dan surat berharga.
Orang nomor satu di Berkshire itu mengatakan kepada pemegang saham dalam surat tahunannya pada hari Sabtu bahwa meskipun kepemilikan saham perusahaan menurun tahun lalu, nilai bisnis operasional yang dimilikinya meningkat. Berkshire menjalankan berbagai anak perusahaan di banyak industri seperti kereta api, utilitas dan asuransi.
Penumpukan uang tunai dan surat utang negara oleh konglomerat Omaha tersebut baru-baru ini telah menarik perhatian investor. Berkshire mengakhiri tahun 2024 dengan uang tunai dan surat utang negara senilai US$ 321,4 miliar atau setara Rp 5.239 triliun (asumsi kurs Rp 16.300/US$), setelah memperhitungkan utang yang dicatat untuk membeli utang pemerintah jangka pendek. Itu menandai rekor dan peningkatan 3,6% dari tiga bulan sebelumnya.
"Meskipun beberapa komentator saat ini memandang posisi uang tunai yang luar biasa di Berkshire, sebagian besar uang perusahaan tetap berada di ekuitas," tulis Buffett. "Preferensi itu tidak akan berubah."
Buffett mengatakan kepemilikan Berkshire atas "ekuitas yang dapat dipasarkan" menurun tahun lalu. Namun investor saham terkenal itu memberikan jaminan bahwa perusahaannya tidak mengubah pendekatan investasinya.
"Pemegang saham Berkshire dapat yakin bahwa kami akan selamanya mengerahkan sebagian besar uang mereka dalam bentuk ekuitas yang sebagian besar adalah saham Amerika ,meskipun banyak di antaranya yang mempunyai bisnis di pasar internasional," tulisnya. "Berkshire tidak akan pernah memilih kepemilikan aset yang setara dengan uang tunai dibandingkan kepemilikan bisnis yang baik, baik yang dikendalikan atau hanya dimiliki sebagian."
Buffett dan para deputinya sedang mencari peluang investasi kala saham diperdagangkan pada rekor tertingginya, dengan S&P 500 kembali mencapai level tertingginya dalam beberapa hari terakhir.
Pengecualian terhadap fokus Berkshire pada investasi AS, tulis Buffett, adalah pertumbuhan investasinya di Jepang. Pada Juli 2019, Berkshire mulai membeli saham lima perusahaan dagang Jepang: Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo.
Setahun yang lalu, Buffett menulis bahwa Berkshire memiliki sekitar 9% dari masing-masing lima perusahaan tersebut dan telah mengatakan kepada setiap perusahaan bahwa mereka tidak akan meningkatkan kepemilikannya melebihi 9,9%.
Namun Berkshire menerima restu dari perusahaan tersebut untuk membeli lebih banyak lagi, tulis Buffett dalam surat barunya. Dia memuji perusahaan atas penggunaan modal, manajemen, dan sikap mereka terhadap pemegang saham.
"Saat kami mendekati batas ini, kelima perusahaan sepakat untuk melonggarkan batas tersebut secara moderat," katanya. "Seiring waktu, Anda mungkin akan melihat kepemilikan Berkshire atas kelimanya meningkat."
Pada akhir tahun 2024, nilai pasar kepemilikan Berkshire di Jepang telah mencapai $23,5 miliar, tulis Buffett.
Buffett juga menulis tentang praktik Berkshire yang tidak membayar dividen, selain pada satu kesempatan di tahun 1967. Dia mengatakan keputusan untuk menginvestasikan kembali uang Berkshire selama bertahun-tahun, daripada membayar sebagian, telah membuahkan hasil yang besar. Nilai pasar Berkshire melampaui $1 triliun tahun lalu.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 9 Emiten Ini Rajin Bagi Divien 2 Kali Setahun
Next Article Warren Buffett Wariskan Harta Rp 2.174 T ke 3 Anak, Ini Pesannya