Waspada Perang Dagang - Data Genting AS, Rupiah Masih Rawan Melemah!

2 months ago 25

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah masih potensi melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sentimen perang dagang dan wait and see data ekonomi genting.

Merujuk data Refinitiv, rupiah pada pekan lalu berhasil menguat 0,15% secara point-to-point (ptp) dihadapan dolar AS. Rupiah berbalik arah ke zona positif setelah pada pekan sebelumnya melemah sebesar 0,77%.

Sementara pada perdagangan Jumat (7/2/2025) kemarin, rupiah cukup perkasa dengan ditutup menguat 0,34% di level Rp 16.270/US$.

Penguatan rupiah seiring dengan tekanan indeks dolar AS (DXY) yang melandai ke kisaran level 108. dan menguatnya cadangan devisa RI.

Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa (cadev) terbaru yang mengalami kenaikan sebesar US$ 0,4 miliar menjadi US$ 156,1 miliar untuk periode Januari 2025

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Meski begitu, pergerakan rupiah terlihat masih volatile dan masih berisiko melemah pada pekan ini.

Ada sejumlah faktor yang menekan mata uang RI seperti perkembangan perang dagang yang masih belum pasti, pekan lalu memang ada penundaan bagi kenaikan tarif impor AS untuk barang yang dikirim dari Meksiko dan Kanada.

Namun, sasaran kenaikan tarif ini bisa menjalar ke Uni Eropa, Taiwan, bahkan sampai produk penting seperti microchip, migas, obat-obatan, dan lainnya.

Tak sampai disitu, pekan ini masih banyak data genting dinanti, termasuk inflasi AS yang akan rilis tengah pekan ini.

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah meskipun pekan lalu menguat, tren yang terbentuk masih dalam konsolidasi.

Potensi penguatan terdekat bisa dicermati support di Rp16.170/US$ yang diambil dari low candle intraday 24 Januari 2025. Sementara itu, untuk resistance atau potensi pelemahan yang bisa diuji dalam jangka pendek berada di Rp16.460/US$ yang didapatkan dari high candle intraday 3 Februari 2025.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Impor Trump Bikin Rupiah Anjlok, Dolar Tembus Rp16.400-an

Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|