21 Proyek Infrastruktur Jadi Korban Efisiensi Anggaran, Ini Daftarnya

2 months ago 28

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dipangkas sebesar Rp81,38 triliun dari pagu awal anggaran 2025 senilai Rp110,95 triliun. Pemangkasan ini menyisakan Rp29,57 triliun untuk anggaran Kementerian PU sepanjang 2025. Pemangkasan anggaran sebesar itu memberikan dampak terhadap 21 proyek infrastruktur.

Dampaknya adalah mengalami penundaan, termasuk proyek konektivitas, sumber daya air, serta pengembangan kawasan permukiman. Menteri PU, Dody Hanggodo secara terbuka menyatakan bahwa proyek dengan skema multi years contract (MYC) akan mengalami perpanjangan waktu pelaksanaan atau relaksasi. Namun ia memastikan program-program tersebut masih akan tetap berlanjut.

"Semua MYC sementara waktu kita molorkan, diperpanjang atau direlaksasi semua, bukan dihentikan. Tapi program tetap berlanjut," kata Dody saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, Rabu (12/2/2025).

Berikut daftar Proyek Infrastruktur yang Terdampak Pemangkasan Anggaran:

Sektor Sumber Daya Air (Rp 27,72 Triliun)

1. Pembangunan 14 bendungan, 1 bangunan pengarah rukoh, serta revitalisasi danau dan situ

2. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 38.550 hektare

3. Pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 1,25 meter kubik per detik

4. Pembangunan pengendalian banjir (19 km), pengamanan pantai (4,5 km), serta pengendali lahar dan sedimen

5. Operasional infrastruktur dan program P3TGAI di 12.000 lokasi

6. Pengadaan tanah dan dukungan teknis lainnya

 Hutama Karya)Foto: Proyek Tol Trans Sumatera siap ngegas lagi tahun ini. (Dok: Hutama Karya)
Proyek Tol Trans Sumatera siap ngegas lagi tahun ini. (Dok: Hutama Karya)

Sektor Bina Marga (Rp 24,83 Triliun)

1. Pembangunan jalan sepanjang 57 km serta peningkatan kapasitas dan perawatan jalan 1.102 km

2. Pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 5.841 meter, serta preservasi jembatan 12.000 meter

3. Pembangunan flyover/underpass dan terowongan sepanjang 94 meter

4. Pembangunan jalan tol sepanjang 7,36 km

5. Preservasi rutin jalan (47.603 km), jembatan (563.402 meter), dan Padat Karya (24,6 ribu tenaga kerja)

6. Program padat karya untuk 24.600 tenaga kerja.

Sektor Cipta Karya (Rp 7,75 Triliun)

1. Pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 40 liter per detik

2. Perluasan SPAM untuk 863 Sambungan Rumah (SR) serta IBM Pamsimas di 600 lokasi

3. Pembangunan sistem pengelolaan air limbah untuk 10.240 keluarga dan sistem persampahan untuk 9.540 keluarga

4. Pembangunan fasilitas sanitasi (Sanimas 1.400 lokasi, LPK 825 lokasi, dan TPS3R 100 lokasi)

5. Pengembangan kawasan seluas 118,5 hektare, penataan kawasan pariwisata seluas 3 hektare, serta program Pisew di 900 lokasi

6. Pembangunan 9 unit gedung, penataan lingkungan di 13 kawasan, serta dukungan teknis lainnya

Sektor Prasarana Strategis (Rp 20,69 Triliun)

1. Sektor pendidikan: pembangunan dan rehabilitasi 9.300 unit sekolah, 2.034 unit madrasah, serta 9 perguruan tinggi/keagamaan

2. Sektor permukiman: renovasi 2 unit pasar, pembangunan 3 unit prasarana olahraga, dan 4 unit prasarana lainnya

3. Dukungan manajemen dan teknis lainnya.

Dody memastikan bahwa tidak ada proyek yang dihentikan, tetapi semuanya mengalami penyesuaian jadwal. Hal ini sejalan dengan munculnya kekhawatiran terhadap proyek-proyek strategis yang masih dalam tahap pembangunan, efek dari adanya efisiensi anggaran Kementerian/Lembaga.

"Berarti itu tetap lanjut ya pak? Karena ada beberapa bendungan, seperti bendungan Cijurey itu belum jelas," tanya Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus memastikan.

Dody pun menegaskan proyek tersebut tetap berjalan. "Iya, Pak, tetap lanjut," ujarnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efisiensi Anggaran, Menteri Dody Coret 21 Proyek

Next Article Proyek Tol Terpanjang di RI Akhirnya Dipecah, Tahun Depan Dilelang

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|