35.600 Ton Bawang Putih Impor OTW RI, Kemendagri Ingatkan Jangan Telat

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim ketersediaan bawang putih dan gula pasir tetap aman jelang periode Ramadan-Lebaran yang tahun 2025 ini jatuh bertepatan di bulan Maret. Untuk itu, kata Staf Ahli Menteri Perdagangan Tommy Andana, pemerintah mendorong percepatan realisasi impor.

Kata dia, Kemendag telah menerbitkan izin untuk impor bawang putih dan gula, sedang dalam proses realisasi pemasukan ke Indonesia. Dengan demikian, akan ada tambahan pasokan stok di dalam negeri dalam waktu dekat.

"Terkait komoditas bawang putih dan gula pasir, karena ini terkait dengan komoditas impor, kami coba menginformasikan kepada direktorat yang menangani perizinan impor. Dan itu sudah dapat diinformasikan bahwa penerbitan izin sudah ada, sudah diberikan kepada beberapa pelaku usaha yang mengajukan importasi bawang maupun gula," ujar Tommy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (24/2/2025).

"Untuk bawang putih, ini sudah ada realisasi. Gula juga sudah ada realisasi, dan mudah-mudahan ini segera didistribusikan. Rencananya pada bulan Maret ini bawang putih akan masuk 21.000 ton, serta April akan masuk 14.600 ton. Ini berdasarkan informasi yang dikoordinasikan oleh direktorat terkait dengan PI-PI yang dimiliki oleh pengusaha," lanjutnya.

Di sisi lain, dia berharap adanya sinergi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi kelangkaan pasokan maupun lonjakan harga sembako.

"Kalau memang itu komoditinya impor, kita akan langsung komunikasikan dengan direktorat yang menangani untuk segera memberitahu kepada pemegang perizinan agar segera merealisasikan dan mendistribusikan," ujarnya.

Kantor Tito Karnavian Beri Warning

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir menyoroti pentingnya kecepatan distribusi barang impor agar harga tetap stabil menjelang Ramadan dan Idulfitri.

"Jadi berdasarkan pengalaman, barang itu memang masuk, tapi antara waktu masuk, bongkar, dan distribusi bisa memakan waktu sebulan lebih. Akhirnya, momen Ramadan dan Idulfitri sudah lewat, baru harganya turun," jelas Tomsi dalam kesempatan yang sama.

Ia pun menyoroti pola yang terjadi hampir di setiap tahun, khususnya pada bawang putih.

"Hampir di setiap tahun jejaknya ada. Bawang putih itu naik sampai Rp120.000 per kg. Jadi mohon dikomunikasikan soal momen dan waktu. Waktu bongkarnya barang ini juga harus diperhatikan, berkaitan dengan momen," terang dia.

Menurutnya, perhitungan yang matang terkait kecepatan bongkar muat dan distribusi sangat krusial. "Kecepatan bongkar dan distribusi ini perlu dihitung betul, jadi bukan hanya mengecek, tapi dihitung berapa hari yang dibutuhkan sampai ke tangan konsumen," tegasnya

"Hampir setiap tahun saya duduk di sini, seperti itu, tapi turunnya habis Lebaran," pungkas Tomsi.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mahal! Pemerintah Siap Siram 105 Ton Minyakita

Next Article Gokil! RI Impor Bawang Putih Rp7 Triliun Lebih, dari Jerman Segini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|