7 Perusahaan Berebut Frekuensi Internet Murah, Operator Ikut Semua

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyediakan jaringan frekuensi 1,4 Ghz. Rencananya pada semester I-2025 ini akan dilakukan lelang untuk frekuensi tersebut.

Setidaknya ada tujuh penyelenggara yang berminat dengan jaringan tersebut. Hal ini diungkapkan Koordinator Kebijakan Penyelenggaraan infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Benny Elian setelah melakukan penjaringan minat kepada sejumlah penyelenggara layanan telekomunikasi.

"Nah kita sudah melakukan penjaringan minat lebih dari 10 penyelenggara dan setidaknya 7 penyelenggara sekarang sudah menyatakan berminat. jadi kita akan beralih ke mekanisme seleksi.

Benny tak memerinci siapa saja penyelenggara tersebut. Dia hanya menjelaskan semuanya terdiri dari penyelenggara seluler dan juga perusahaan penyelenggara layanan internet jaringan tetap yang bisa dikenal sebagai internet kabel.

"Untuk tujuh itu, saya tidak ingat jelas, tapi cuma yang pasti beberapa seluler ada dan sisanya itu penyelenggara FO itu yang saya hafal," ungkap dia.

Acara diskusi Morning Tech 'Lelang Frekuensi untuk Siapa?', Senin (24/2/2025). (CNBC Indonesia/Novina)Acara diskusi Morning Tech 'Lelang Frekuensi untuk Siapa?', Senin (24/2/2025). (CNBC Indonesia/Novina)

Meski ada tujuh yang berminat, bukan berarti hanya mereka saja yang akan ikut lelang. Karena bisa saja jumlah penyelenggara yang ikut akan bertambah saat seleksi frekuensi 1,4 Ghz dilakukan.

Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan penyelenggaraan pita 1,4 Ghz dilakukan untuk meningkatkan Fixed Broadband, bukan hanya Fiber Optic. Contohnya seperti modem internet yang digunakan di rumah.

"Tapi juga yang penerimanya statis di rumah atau kalau gampangnya pakai modem di rumah," jelas Benny.

Selain itu, penyelenggaraan 1,4 Ghz diharapkan bisa untuk membuat harga layanan yang terjangkau. Dengan begitu layanan yang ditawarkan bisa diperuntukkan untuk masyarakat dengan ekonomi terbatas.

"Yaitu dengan membayar Rp 100-Rp 150 ribu," ucapnya.

Pemenang jangan cuma satu

Keinginan pemerintah menyediakan layanan internet cepat dengan harga murah, juga disambut komitmen yang sama dari Surge. Dalam CNBC Indonesia Tech & Telco Summit 2025, Direktur Utama SURGE Yune Marketatmo memastikan Surge akan mengikuti lelang frekuensi 1,4 GHz.

"Kalau nanti kita dapat kepercayaan dari pemerintah, untuk kita dapat frekuensi, kita akan sangat gembira karena kita bisa cepat lagi," katanya.

Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo menyampaikan pemaparan dalam acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo menyampaikan pemaparan dalam acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Dia menyatakan pihaknya memiliki komitmen menawarkan internet 100 Mbps dengan harga Rp 100 ribu. Yune juga menyambut baik Komdigi untuk menghadirkan penetrasi 3-5 tahun. Saat ini penetrasi internet di Indonesia baru 15% dengan kecepatan 31,75 Mbps.

"Saya ingat ada teman saya menyatakan internet itu kebutuhan rakyat. Sekarang itu sudah jadi hak rakyat," ungkap dia.

Salah satu operator seluler, XL Axiata memastikan berminat untuk lelang 1,4 Ghz. Hal ini Group Head Corporate Communications & Sustainability XL Axiata, Reza Mirza dalam keterangannya kepada CNBC Indonesia.

"Ya, kami berminat untuk ikut serta dalam lelang tersebut," kata dia.

Reza menjelaskan pihaknya berharap pemanfaatan frekuensi bisa mempertimbangkan kondisi ekosistem perangkat dan footprint global yang masih terbatas.

Selain itu, Reza mengatakan pemenang lelang bisa lebih dari dua penyelenggara. Dengan begitu bisa memastikan persaingan usaha yang sehat di industri telekomunikasi.

"Serta perlunya spektrunya tersebut dibagi menjadi 2 blok untuk menghindari adanya pengguna tunggal atas spektrum tersebut, sehingga bisa menjaga persaingan usaha yang sehat," jelasnya kepada CNBC Indonesia.

"Termasuk menjadi referensi untuk industri, yang pada akhirnya akan bisa menjamin keberlanjutan ekosistem industri seluler yang sehat di tanah air saat ini dan ke depannya," ucap Reza menambahkan.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD

Next Article Komdigi Jawab Peluang Ada Operator Internet Wireless Baru

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|