Ada Usulan Tambahan Industri Penikmat Gas Murah, Keputusan di Prabowo

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa ada usulan tambahan industri penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari Kementerian Perdagangan untuk tahun 2025 ini.

Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, sejatinya ada 258 industri penerima harga gas murah dari pemerintah hingga tahun 2024. Dadan mengatakan, saat ini yang masih berlaku adalah 7 sektor penerima HGBT di Indonesia.

Pihaknya, masih menunggu rapat dengan Presiden RI Prabowo Subianto untuk merumuskan perjanjian jual-beli gas sektor industri penerima HGBT. Seperti diketahui, HGBT ini ditetapkan US$ 6 per MMBTU.

"Ada yang usulannya itu ada dua jenis. Satu, yang sektor industrinya sama dengan yang sekarang yang existing, yang sudah berlaku, yang tujuh (sektor industri). Terus ada juga yang di luar itu. Nah, minggu lalu kan saya bilang untuk yang di luar itu perlu ada rapat yang dipimpin oleh Presiden. Nah ini kita belum memikirkan itu, tapi basisnya adalah bahwa gasnya sudah ada. Dia kan sudah punya perjanjian jual-beli gas sekarang," jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (13/1/2025).

Walaupun masih menunggu arahan lebih lanjut, Dadan menyebutkan pihaknya tetap memperhitungkan kecukupan penerimaan negara dan kecukupan dari pasokan gas untuk sektor industri penerima HGBT yang akan berlaku tahun 2025 ini.

"Kan sudah ada (Perjanjian Jual Beli Gas), tapi nanti komposisi penerimaan negara dan komposisi penerimaan dari KKKS itu akan berubah. Begitu komposisi yang HGBT-nya misalkan naik. Kan totalnya itu menjadi berkurang," tambahnya.

Pihaknya saat ini tengah memperhitungkan keekonomian dari industri yang sudah menerima HGBT pada tahun 2024 lalu. Jika ada evaluasi penerima HGBT di Indonesia, maka pihaknya juga akan memperhitungkan keekonomian dari keputusan yang akan datang.

"Itu yang menjadi tahap kedua kalau bagi ESDM untuk yang baru. Untuk yang baru ini masih kita pelajari. Yang sedang saya proses itu untuk yang existing. Existing kan lebih jelas, sudah ada basis harga dari yang kemarin. Lebih cepat lah hitung-hitungnya. Tapi kita juga lagi mengerjakan juga," paparnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberi sinyal untuk memangkas jumlah perusahaan atau industri yang menerima manfaat dari kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$ 6 per MMBTU. Kebijakan HGBT saat ini hanya dtujukan untuk tujuh sektor industri.

Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya hingga kini masih melakukan exercise terhadap industri penerima HGBT. Mengingat terdapat 20 item persyaratan bagi industri untuk mendapatkan harga gas murah tersebut.

Menurut dia, apabila internal rate of return (IRR) suatu perusahaan atau industri sudah bagus, maka ada kemungkinan perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari daftar penerima HGBT.

"Nah kalau yang sudah masuk, yang IRR-nya udah bagus, kemungkinan kita dapat pertimbangkan untuk dikeluarkan di dalam checklist HGBT. Tetapi kalau yang masih dibutuhkan, dan kita lihat IRR-nya belum bagus, itu tetap kita pertahankan," kata dia, ditemui di Kantor BPH Migas, dikutip Rabu (8/1/2025).

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa meskipun ada kemungkinan penerima harga gas murah untuk tujuh sektor industri dipangkas, hingga kini pemerintah masih terus melakukan pembahasan.

"Ada kemungkinan (berkurang), kita lagi ada bahas, tapi belum final ya," bebernya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisah Sukses Pertagas Sepanjang 2024, Bikin Laba Tumbuh 8%

Next Article BPKP Pelototi Penerapan Harga Gas Murah Buat Industri, Kenapa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|