Ahli ITB Buka-bukaan Soal Isu Blending dan Zat Aditif BBM Pertamax

2 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri memberikan penjelasan terkait proses penambahan zat aditif pada Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan. Terutama pada BBM jenis Pertamax (RON 92) yang dilakukan pada depo atau terminal BBM.

Menurut dia, penambahan zat aditif berupa deterjen pada BBM RON 92 ini dilakukan untuk mengurangi efek karat pada mesin kendaraan. Pasalnya, kerak ini nantinya akan mengganggu suplai bahan bakar ke dalam mesin, sehingga dayanya berkurang.

Adapun, apabila daya mesin berkurang, maka kendaraan akan menjadi boros. Selain menambahkan zat aditif, proses pewarnaan bensin juga dilakukan di depo BBM untuk bisa membedakan jenis BBM yang akan disalurkan pada masyarakat.

"Nah jadi, ini dilakukan di depo, bukan di kilang, itu yang ditambahkan adalah pewarna sama aditif deterjen, yang tidak mengubah RON," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (7/3/2025).

Sedangkan untuk meningkatkan nilai oktan (RON) BBM, pencampuran atau blending telah dilakukan di kilang minyak, sebelum disalurkan ke depo. "Jadi, mencampur atau blending itu dilakukannya di kilang. Kapan? Ketika mau membuat bahan bakar," tambahnya.

Lebih lanjut, Tri menyebutkan penambahan warna pada BBM sengaja diberikan untuk bisa membedakan kandungan yang ada dalam BBM. Hal ini untuk memudahkan proses pengawasan terhadap penjualan BBM.

Ambil contoh, untuk BBM RON 90 atau Pertalite yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) memiliki warna yang hijau, sementara untuk RON 92 Pertamax memiliki warna biru dan Pertamax Turbo atau RON 98 memiliki warna yang merah. Maklum, terdapat jenis BBM yang disubsidi oleh pemerintah dan juga BBM komersial atau non subsidi.

"Nah, karena di kita ini ada bahan bakar subsidi, ada bahan bakar komersial, maka Patra Niaga ada kebijakan untuk mewarnai bahan bakar supaya memudahkan pengawasan," papar Tri.

Sebenarnya, kata Tri, BBM berwarna bening kekuningan. Namun, dengan adanya pewarnaan pada BBM tersebut ditegaskan tidak akan mengubah kandungan BBM di dalam negeri.

"Karena pewarna tidak mengubah sifat fisika-kimia, pewarna tidak merubah RON. Nah, jadi kalau misalnya mau beli Pertamax, supaya yakin bahwa yang di dapatnya Pertamax, Pertamax-nya dikasih warna biru. Sehingga konsumen bisa juga mengontrol ketika transaksi bahan bakar," tambahnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Heboh BBM Oplosan & Hasil Blending, Ahli Beri Penjelasan

Next Article Bahlil Ambisi Ciptakan BBM Baru yang Lebih Bersih di RI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|