Airlangga Sebut China Khawatir Produk Logam Asal RI, Kenapa?

2 months ago 18

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan China juga takut produk baja asal Indonesia. Hal ini diungkapkan Airlangga saat acara Indonesia Economic Summit, di Shangri-La Hotel, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Menurut Airlangga, tidak ada fasilitas produksi yang semodern, seefisien, hingga seproduktif di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teluk Weda Bay, di Maluku Utara, Khususnya untuk produksi atau pegolahan logam.

"Sehingga tidak ada lagi di negara lain yang bisa menandingi Weda Bay atau dengan Indonesia. Karena biaya transportasi kita, bahkan dari bahan baku dari Australia, untuk litium dan bijih besi, atau untuk batu bara lebih dekat ke Indonesia daripada pergi ke utara China," kata Airlangga.

"Itu sebabnya China juga khawatir dengan produk logam ini di Indonesia. Jika produk kita kompetitif dan kuat, tentu saja negara lain tidak senang," sambung Airlangga.

Seperti halnya, minyak kelapa sawit banyak negara lain yang juga mengeluhkan. Terlihat dari gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia melalui World Trade Organization (WTO), selain itu PBB juga menucurkan aturan Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation, dan Uni Eropa meluncurkan European Union Deforestation Regulaton.

"Tapi syukurlah kita menang dalam kasus WTO untuk minyak sawit. Kita kalah dalam (kasus) nikel, tapi tidak apa-apa. Kadang menang, kadang kalah. Tergantung kita bagaimana menangani masalah ini," kata Airlangga.

Sehingga untuk mengatasi persoalan itu Indonesia akan berupaya mencari pasar lain, atau membuat pasar sendiri di dalam negeri. Airlangga bersyukur Indonesia diberkati pasar domestik yang besar.

Airlangga mengatakan KEK di Teluk Weda Bay tidak hanya berisi investasi dari investor China, tapi ada perusahaan tambang dan metalurgi asal perancis yakni Eramet.

"Eramet merupakan bagian dari Teluk Weda, hampir 40%, dan Eramet dimiliki oleh pemerintah Perancis. Dan perusahaan lain seperti Posco juga berinvestasi di area Weda Bay," kata Airlangga.

Menurut Airlangga, investasi di Weda Bay mencapai US$ 16 miliar, dengan nilai hasil ekspor dari kawasan ini mencapai US$ 8 miliar. Selain itu menurutnya ini adalah kawasan industri yang paling efisien dan terbesar di dunia.

"Saya telah melihat Posco, saya telah melihat Nippon Steel, dimana-mana," kata Airlangga.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China Krisis Populasi, Angka Pernikahan Turun & Perceraian Naik

Next Article Video: Dipanggil Prabowo, Airlangga Dapat Tugas Sesuai Keahlian

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|