Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang adalah salah satu negara yang seringkali mengalami gempa bumi. Beberapa diantaranya bahkan memicu tsunami yang memakan banyak korban.
Lalu mengapa Negeri Sakura acapkali diguncang gempa bumi?
Menurut laporan Live Science, dikutip Rabu (15/1/2025), Jepang terletak di sepanjang apa yang disebut Cincin Api Pasifik. Ini merupakan sabuk gempa bumi paling aktif di dunia.
Menurut laporan Live Science, dikutip Rabu (15/1/2025), Jepang terletak di sepanjang apa yang disebut Cincin Api Pasifik. Ini merupakan sabuk gempa bumi paling aktif di dunia.
"Cincin" ini sebenarnya adalah zona imajiner berbentuk tapal kuda yang mengikuti tepi Samudra Pasifik. Laut tersebut merupakan tempat terjadinya banyak gempa bumi dan letusan gunung berapi di dunia.
Di dalam Cincin Api, beberapa lempeng tektonik yang saling bertabrakan. Termasuk Lempeng Pasifik di bawah Samudra Pasifik dan Lempeng Laut Filipina.
"Permukaan Bumi terpecah menjadi sekitar selusin atau lebih bongkahan besar yang semuanya bergerak. Di mana semuanya berinteraksi di tepinya, hal-hal menarik terjadi," kata Douglas Given, seorang ahli geofisika di USGS di Pasadena, California.
Sementara laporan BBC International menyebut gempa terjadi lantaran wilayah Jepang terletak di pertemuan empat lempeng tektonik utama.
Jepang sendiri merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas seismik paling aktif di Bumi. Negara ini menyumbang sekitar 20% gempa bumi global berkekuatan 6,0 atau lebih besar, dengan seismometer mencatat beberapa jenis gempa rata-rata setiap lima menit.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang wilayah Miyazaki, Pulai Kyushu di Jepang. Gempa, yang terjadi pada Senin (13/1/2025) sekitar pukul 21.19 waktu setempat, dilaporkan memicu tsunami dengan ketinggian 20 cm.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara gempa tersebut dengan gempa besar yang diperkirakan akan melanda Palung Nankai di perairan tengah hingga barat daya Jepang. Palung Nankai adalah fitur seperti palung yang menonjol di dasar laut tempat Lempeng Laut Filipina bertemu dengan Lempeng Eurasia, Batas tektonik yang menandai titik di mana Lempeng Laut Filipina yang berada di bawah Lempeng Eurasia kontinental.
Saat lempeng berinteraksi, tekanan meningkat seiring waktu karena tekanan dan gesekan yang sangat besar di antara keduanya. Akhirnya, tekanan ini dilepaskan dalam bentuk gempa bumi yang kuat, yang disebut sebagai gempa bumi Palung Nankai.
Peristiwa ini dikenal karena potensinya untuk menyebabkan kerusakan yang meluas dan tsunami. Hal tersebut menjadikan wilayah tersebut sebagai area yang sangat mengkhawatirkan.
Ini bukan pertama kalinya Jepang dihantam gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami. Salah satu gempa bumi paling dahsyat di area ini terjadi di lepas pantai Shikoku pada tahun 1946, yang menewaskan lebih dari 1.300 orang.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gempa 6,9 M Guncang Jepang, Berpotensi Tsunami
Next Article Gempa Besar M 5,6 Guncang Jepang, Tsunami Hantam Kepulauan Izu