Alasan Mendag Ingin Negosiasi CEPA RI-Uni Eropa Beres Semester I-2025

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan perundingan perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) dapat diselesaikan pada semester pertama tahun 2025. Katanya, saat ini masih ada sejumlah aspek teknis yang perlu dirundingkan lebih lanjut.

Kendati demikian, pihaknya optimis IEU-CEPA bisa segera rampung di semester I-2025 lantaran pertemuan dengan Uni Eropa akan kembali digelar dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan semester I (2025) selesai ya, karena IEU-CEPA ini penting. Banyak sektor yang berpeluang masuk ke pasar Uni Eropa, seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan produk pertanian. Ini adalah cara kita membuka pasar baru," kata Budi di Jakarta, Kamis (5/3/2025).

Penyelesaian perundingan ini sebenarnya telah mengalami penundaan dari target awal pada akhir 2024, kemudian ditargetkan ulang pada kuartal I-2025, dan kini ditargetkan kembali menjadi semester I-2025.

Budi menekankan, perjanjian dagang IEU-CEPA dapat memberikan manfaat besar bagi Indonesia, dengan membuka akses ekspor yang lebih luas ke Uni Eropa. Namun, ia juga mengakui kondisi perdagangan global saat ini semakin kompetitif, sehingga setiap negara menghadapi tantangan dalam menambah perjanjian dagang baru.

Menurut Budi, kerja sama dengan Uni Eropa akan menciptakan hubungan dagang yang saling menguntungkan. "Masuk ke negara lain memang sulit karena banyaknya persaingan, tapi kita punya kesempatan melalui perjanjian ini. Uni Eropa juga akan mendapatkan akses ke pasar Indonesia. Ini akan menjadi perjanjian yang saling menguntungkan, bukan merugikan salah satu pihak," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti proses negosiasi IEU-CEPA bukan hal yang mudah, terutama dalam menentukan kesepakatan waktu. Meski begitu, ia memastikan jadwal perundingan sudah mulai terstruktur dengan baik.

"Kami berharap semester I-2025 bisa selesai. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, sehingga progresnya cukup baik," ucap dia.

Perlu diketahui, sejak dimulai sembilan tahun lalu, perundingan IEU-CEPA telah melalui 19 putaran negosiasi. Perjanjian ini mencakup tiga pilar utama, yaitu akses pasar perdagangan barang dan jasa, investasi serta pengadaan publik, dan harmonisasi regulasi perdagangan. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan hubungan ekonomi antara kedua pihak dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mendag Ajak Belanja Produk Lokal Lewat "Bina Lebaran" Sarinah

Next Article RI Kebut Sederet Perjanjian Internasional, 3 Negara Ini Fokus Utama

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|