Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil posisi ke bank sentral The Federal Reserve (The Fed/Fed). Ia menegaskan dalam sebuah postingan di laman media sosial Rabu waktu setempat, bahwa suku bunga perlu diturunkan.
"Suku Bunga harus diturunkan, sesuatu yang akan berjalan seiring dengan tarif yang akan datang!!!." kata Trump dalam unggahan pagi di Truth Social @realDonaldTrump, dikutip Kamis (13/2/2025).
"Lets Rock and Roll, America!!!" tegasnya.
Komentar tersebut muncul sehari setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan para pembuat kebijakan tidak perlu "terburu-buru" untuk menurunkan suku bunga sambil mengamati perkembangan inflasi. Pejabat lain mengatakan mereka juga sedang mengevaluasi potensi dampak tarif terhadap harga, meskipun Powell menghindari berkomentar langsung mengenai masalah tersebut.
Dalam penampilannya kemarin di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS, Powell kembali tidak menanggapi secara langsung keinginan Trump untuk menurunkan suku bunga. Tetapi, ia mengatakan "orang-orang dapat yakin bahwa kami akan terus melakukan pekerjaan kami, membuat keputusan berdasarkan apa yang terjadi dalam perekonomian".
Saat ditanya apakah "pernyataan pejabat terpilih (Trump) tidak termasuk hal-hal yang menyebabkan Anda bertindak dengan satu atau lain cara" Powell juga menegaskannya. "Itu benar," tegasnya.
Perlu diketahui, tak lama setelah menjabat, Trump menuntut agar suku bunga diturunkan "segera," meskipun ia tidak memiliki wewenang langsung atas The Fed. Beberapa hari kemudian, ia mengatakan bank sentral membuat keputusan yang tepat dengan mempertahankan suku bunga tetap pada pertemuan akhir Januari.
Dalam pernyataan berikutnya, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pemerintah lebih fokus pada penurunan imbal hasil Treasury 10 tahun daripada suku bunga dana federal jangka pendek. Namun, komentar Trump pada hari Rabu menunjukkan adanya perubahan untuk menekan bank sentral agar melonggarkan kebijakan.
Pasar sendiri menyiratkan bahwa The Fed akan tetap menahan suku bunga hingga Juni atau Juli dan kemudian tidak akan memangkas lagi selama sisa tahun ini. Beberapa ekonom, termasuk di Bank of America, berpikir bank sentral tidak akan melonggarkan kebijakan sama sekali tahun ini setelah menurunkan suku bunga pinjaman acuan semalam satu poin persentase penuh pada tahun 2024.
Sekitar setengah jam setelah postingan Trump, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa indeks harga konsumen (IHK/CPI) naik pada bulan Januari. Tingkat inflasi 12 bulan sebesar 3% memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menunda pertemuannya di bulan Maret dan bisa menunggu setidaknya hingga bulan September sebelum melakukan pemangkasan lagi.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Raja Yordania Temui Presiden Donald Trump
Next Article The Fed & BI Diramal Tak Bakal Agresif Turunkan Suku Bunga