Jakarta, CNBC Indonesia - Minyakita, minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah yang sempat menjadi primadona sebagai minyak goreng bersubsidi, kini mulai kehilangan peminat. Sidik, seorang pedagang sembako di Pasar Rumput, mengungkapkan bahwa permintaan Minyakita di kalangan pembeli mulai menurun, salah satunya karena isu mengenai kualitas minyak yang sempat beredar di pasaran.
"Pembeli sekarang berkurang. Kemarin sempat ada kabar soal Minyakita KW (atau palsu), jadi banyak yang ragu buat beli lagi," ungkap Sidik kepada CNBC Indonesia, Senin (10/2/2025).
Selain itu, kata dia, pedagang gorengan yang sebelumnya menggunakan Minyakita kini mulai beralih kembali ke minyak goreng curah lantaran dinilai lebih hemat dan lebih baik untuk menggoreng.
Padahal dari segi harga, minyak goreng curah dijual Rp 21.000 per kg. Sedangkan rata-rata harga Minyakita Rp 18.000 per liter.
"Kalau buat tukang gorengan, Minyakita itu lebih boros karena minyaknya lebih mudah terserap ke gorengan. Makanya mereka lebih pilih minyak curah, soalnya lebih awet dan nggak cepat habis," jelasnya.
Foto: Pedagang berjaga diwarung eceran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta,Senin 6/2. Harga minyak goreng terpantau bergerak naik dalam beberapa pekan terakhir. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Pedagang berjaga diwarung eceran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta,Senin 6/2. Harga minyak goreng terpantau bergerak naik dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, semakin menjauhi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Sementara itu, seorang pedagang gorengan yang berjualan di sekitaran Mampang, Jakarta, Ali menyebut penggunaan Minyakita membuat hasil gorengan lebih berminyak dibandingkan minyak goreng curah.
"Iya, kalau pakai Minyakita tuh gorengannya jadi lebih banjir minyak. Kadang pembeli juga kurang suka karena terlalu berminyak. Buat kita juga jadi boros, soalnya minyaknya lebih banyak terserap ke gorengan," terang Ali.
Menurutnya, minyak goreng curah lebih efisien karena tidak mudah terserap ke makanan, sehingga bisa digunakan lebih lama. "Kalau pakai minyak curah, gorengan jadi lebih garing dan minyaknya nggak cepat habis. Apalagi minyak curah dijual kiloan, beda tipis harganya sama Minyakita yang dijual per liter," tambahnya.
Pedagang gorengan ini mengaku sempat menggunakan Minyakita ketika harganya masih terjangkau, sekitar Rp14.000 per liter. Namun, seiring dengan kenaikan harga dan tingkat penyerapannya yang tinggi ke dalam makanan, ia akhirnya kembali memilih minyak goreng curah.
"Sempat pakai dulu pas masih murah. Tapi sekarang sudah mahal, terus minyaknya cepat habis karena nyerap ke gorengan. Bisa itu gorengan diperes dulu biar minyaknya keluar lagi, hahaha," candanya.
Ketika ditanya apakah ia lebih memilih minyak goreng curah dibandingkan Minyakita, ia langsung menjawab tegas. "Iyalah, sudah pasti lebih irit," pungkasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 10 Barang Ini Buat AS Kalah Lawan RI - Perang Saudara di Sudan
Next Article Kerahkan Bulog Urus Minyakita, Prabowo Mau Harganya Rp 15.700/Liter