Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengalami pemotongan anggaran besar-besaran pada tahun 2025. Dari total anggaran awal sebesar Rp2,8 triliun, BMKG harus menerima pengurangan Rp1,4 triliun, sehingga anggaran yang tersisa hanya Rp1,4 triliun. Pemotongan ini membuat beberapa layanan operasional untuk masyarakat harus dihemat.
Hal ini diungkapkan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, Rabu (12/2/2025).
"Berdasarkan instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025, juga surat menteri keuangan, pemotongan Dipa BMKG tahun anggaran 2025, yaitu sebelumnya di BMKG adalah sebesar Rp2,8 triliun, kemudian terkena pemotongan sebesar Rp1,4 triliun, sehingga pagu setelah pemotongan adalah sebesar Rp1,4 triliun," ungkapnya.
Dia menyampaikan bahwa setelah pemotongan, anggaran yang tersisa dibagi menjadi dua bagian utama, yakni belanja pegawai sebesar Rp847 miliar dan belanja operasional Rp556 miliar
Dari jumlah tersebut, program operasional BMKG yang mencakup layanan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) hanya mendapat Rp372 miliar, turun drastis dari anggaran awal Rp1,5 triliun sebelum pemotongan.
Pemangkasan Layanan Publik BMKG
Dengan anggaran operasional yang tersisa, BMKG membagi program MKG ke dalam 13 kegiatan utama, di antaranya:
- Pengelolaan database BMKG Rp165 miliar
- Pengelolaan gempa bumi dan tsunami Rp41 miliar
- Pengelolaan layanan informasi iklim terapan BMKG sebesar Rp70 juta
- Pengelolaan instrumentasi kalibrasi dan rekayasa BMKG sebesar Rp5 miliar
- Pengelolaan jaringan komunikasi BMKG sebesar Rp120 miliar
- Pengelolaan meteorologi penerbangan BMKG Rp1 miliar
- Pengelolaan meteorologi publik BMKG Rp1 miliar
- Pengelolaan informasi perubahan iklim BMKG Rp15,2 miliar
- Pengelolaan seismologi teknik geofisika potensial dan tanda waktu BMKG Rp8,4 miliar
- Pengelolaan meteorologi maritim BMKG Rp1 miliar
- Pengelolaan tata kelola modifikasi cuaca BMKG Rp3 miliar
- Pengelolaan operasional modifikasi cuaca BMKG Rp5 miliar
- Pengembangan pengelolaan UPT Rp5,6 miliar
Meski mengalami pemotongan anggaran yang signifikan, Dwikorita memastikan BMKG tetap akan menjalankan tugasnya selama 24 jam nonstop, 7 hari dalam seminggu, dan 365 hari sepanjang tahun.
"Jadi angka tersebut adalah untuk menjamin keberlanjutan operasional BMKG. Jadi kami tetap terus 24 jam," tegasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perang Gaza II Mau Pecah Hingga Muncul 2 Bibit Siklon di RI
Next Article Video: Megathrust Menghantui, Warga RI Diminta Waspada